ADB: Biaya Infrastruktur di Asia Bisa Melebihi US$ 22,6 T

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 17:03 WIB

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani meninjau pembangunan fasilitas infrastruktur pendukung pelaksanaan Asian Games 2018 di Velodrome Rawamangun, Jakarta, 1 Februari 2017. Pembangunan area pendukung Asian Games di Velodrome Rawamangun, Equistrian Pulomas dan Stasiun LRT (Light Trail Transit) ditargetkan selesai pada tahun 2017. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memprediksi, kebutuhan infrastruktur di Asia dan Pasifik akan melampaui US$ 22,6 triliun hingga 2030 atau US$ 1,5 triliun per tahun. Angka tersebut diperkirakan meningkat hingga lebih dari US$ 26 triliun atau US$ 1,7 triliun per tahun apabila biaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim juga diperhitungkan.

Dalam laporan bertajuk Meeting Asia’s Infrastructure Needs, ADB mengkaji kebutuhan infrastruktur dan investasi yang berfokus pada listrik, transportasi, telekomunikasi, serta air dan sanitasi secara menyeluruh. ADB juga melakukan studi mengenai kebutuhan investasi di masa yang akan datang serta mekanisme pembiayaannya.

Baca: PT PII Persero Gelar Seminar Infrastruktur

“Kebutuhan akan infrastruktur di wilayah Asia dan Pasifik jauh lebih besar daripada pasokan yang tersedia saat ini,” kata Presiden ADB Takehiko Nakao dalam rilisnya, Selasa, 28 Februari 2017. “Asia memerlukan infrastruktur baru yang akan menentukan standar kualitas, mendorong pertumbuhan ekonomi dan merespons tantangan global yang mendesak yaitu perubahan iklim.”

Takehiko berujar, berdasarkan laporan ADB itu, pembangunan infrastruktur di 45 negara yang dikaji oleh ADB naik pesat selama beberapa dekade terakhir. Pembangunan oleh 45 negara itu, menurut hasil studi ADB, telah berhasil mendorong pertumbuhan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup di negara-negara Asia Pasifik tersebut.

Baca: Pemerintah Buka Kesempatan Swasta Berinvestasi di Infrastruktur

Namun, Takehiko mengatakan, masih terdapat kesenjangan infrastruktur yang besar. Lebih dari 400 juta orang di 45 negara Asia Pasifik belum mendapatkan listrik, 300 juta orang belum mendapatkan akses air minum, serta 1,5 miliar orang belum mendapatkan akses sanitasi dasar. Banyak juga negara yang kekurangan pelabuhan, jalur kereta, dan jalan yang memadai.

“ADB akan terus bekerja sama dengan negara-negara anggotanya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur kawasan ini. Karena sektor swasta penting untuk mengisi kesenjangan infrastruktur, ADB akan mendorong kebijakan yang ramah investasi serta reformasi regulasi dan kelembagaan untuk mengembangkan berbagai proyek yang layak bagi kerjasama publik-swasta," kata Takehiko.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

15 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

4 Desember 2023

ADB Luncurkan Strategi Dukung IKN Bebas Emisi Karbon pada 2045

ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bebas emisi karbon pada 2045.

Baca Selengkapnya

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

7 November 2023

Pakar Beberkan Tantangan Terbesar Wujudkan Emisi Nol Karbon, Apa Itu?

Peneliti Ekonomi Lingkungan, Andhyta Firselly Utami, mengatakan ada tantangan terbesar dalam transisi menuju emisi nol karbon.

Baca Selengkapnya

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

13 Oktober 2023

Dampak Jangka Panjang ADB pada Pertumbuhan Anak

Bayi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (ADB) dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

10 September 2023

Pemerintah Klaim Pembangunan IKN Pulihkan Ekosistem yang Hilang Akibat Eksploitasi di Kalimantan Timur

Otorita IKN Nusantara mengklaim pembangunan IKN memberi peluang merevitalisasi ekosistem yang hilang akibat ekstraksi sumber daya alam masif di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

23 Agustus 2023

Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Dewan Direksi Bank Pembangunan Asia (ADB) di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu

Baca Selengkapnya

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

16 Agustus 2023

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

Saksi Teknisi ATM mengaku tidak tahu terkait transferan dana dari Lukas Enembe yang masuk ke rekeningnya

Baca Selengkapnya