Ilmuwan Temukan Pupuk Sintetis Baru Tanaman Pangan

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 07:00 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan pupuk sintetis baru yang bisa membantu petani untuk menyimpan uang, meningkatkan produksi pangan dan mengurangi emisi pemanasan planet. Para ilmuwan telah melakukan uji coba pada pertanian padi di Sri Lanka.

"[Pupuk itu] memperlambat pelepasan hara pupuk yang akan membantu petani untuk meningkatkan hasil panen dengan menggunakan bahan kimia yang minim," kata para ilmuwan dari Inggris dan Sri Lanka, Kamis, 23 Februari 2017.

Pupuk kimia seperti urea yang kaya nitrogen adalah kunci untuk boom pertanian dari 1960-an dan 70-an yang dikenal sebagai "Revolusi Hijau" tapi biaya mereka tetap relatif tinggi bagi petani di negara berkembang.

Produksi pertanian harus meningkat sekitar 60% untuk memberi makan populasi global yang terus meningkat, diperkirakan akan mencapai 9 miliar pada 2050, demikian menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Urea, yang biasa digunakan untuk menanam padi, gandum dan jagung, larut cepat ketika kontak dengan air dan ada bagian dari nutrisi yang hanyut sebelum akar tanaman dapat menyerap mereka.

"Sebagai akibatnya, banyak aplikasi yang dibutuhkan, yang dapat membuktikan terlalu mahal bagi petani di daerah miskin," para ilmuwan yang menulis dalam jurnal ilmiah ACS Nano minggu ini.

Selain itu, partikel urea yang tidak terserap, pergi untuk membentuk amonia yang mencemari saluran air dan akhirnya menyebabkan pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer. "Pupuk baru ini menunda pembubaran urea dengan mengikat dengan mineral untuk memperlambat pelepasan nutrisi 12 kali," kata para ilmuwan.

"Tanaman ini membutuhkan lebih banyak pupuk dan mengurangi yang terbuang," kata Gehan Amaratunga dari University of Cambridge di Inggris, co-penulis laporan tersebut. "Ini perjalanan jauh untuk mengurangi jejak lingkungan pertanian," katanya kepada Reuters melalui telepon Kamis, 23 Februari 2017.

Percobaan awal menggunakan pupuk baru di sawah di Sri Lanka menunjukkan produksi tumbuh hingga 20 persen menggunakan hampir setengah jumlah pupuk, kata Amaratunga. Amaratunga pun mengatakan, dia berharap inovasi ini bisa membantu mengantar sesuatu yang baru, Revolusi Hijau yang lebih ramah lingkungan. "Ini adalah Revolusi Hijau, seperti itu lebih banyak makanan dan kerusakan lingkungan berkurang," ucap Amaratunga.

BISNIS.COM

Berita terkait

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

19 jam lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

1 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

9 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

16 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

32 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

45 hari lalu

Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

2 Maret 2024

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

PT Pupuk Indonesia alias PIHC angkat bicara soal penambahan kuota pupuk subsidi pada tahun ini menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.

Baca Selengkapnya