OJK Umumkan Ciri-ciri Investasi Bodong

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 23 Februari 2017 20:30 WIB

Sejumlah tersangka dan barang bukti penipuan dan penggelapan investasi bodong Pandawa Group diperlihatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, 20 Februari 2017. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar memahami risiko yang akan diperoleh sebelum melakukan investasi agar tidak menjadi korban penipuan dan mengalami kerugian.

"Yang namanya investasi itu tidak ada yang tanpa risiko, yang perlu itu dipahami seberapa minimal risikonya untuk menghindari kerugian," kata Kepala Kantor OJK Sumatra Barat Indra Yuheri di Kota Padang, Kamis, 23 Februari 2017.

Simak: Lagi, 7 Perusahaan Investasi Bodong Ditutup OJK


Indra menyampaikan hal itu pada acara silaturahim dan pertemuan triwulan OJK Sumbar dengan wartawan ekonomi dan bisnis. Dia mengatakan, masih banyak masyarakat yang mudah tergiur dengan tawaran investasi yang diiming-imingi keuntungan besar namun ternyata itu adalah penipuan. "Bukan hanya kalangan masyarakat bawah, yang terpelajar saja ada yang jadi korban, kalau sudah kejadian baru melapor ke OJK," ujar dia.

Indra menerangkan beberapa ciri investasi bodong antara lain menawarkan pengembalian hasil yang tidak masuk akal kemudian ada jaminan bahwa tidak ada risko sama sekali. Kemudian, pemberian bonus yang cukup besar bagi anggota yang berhasil merekrut anggota baru dan penyalahgunaan testimoni dari pihak tertentu yang memberikan penguatan dan kepercayaan. Berikutnya adalah janji kemudahan untuk menarik kembali aset yang diinvestasikan dengan jaminan keamanan aset yang diinvestasikan, kata dia.

Lihat pula: Gaduh Soal Freeport, JK: Iklim Investasi Bisa Terganggu

Indra mengakui pekerjaan rumah OJK adalah bagaimana mengedukasi masyarakat sehingga menjadi paham soal seluk beluk investasi agar tidak menjadi korban investasi bodong. "Jadi jangan ada yang memandang OJK sebagai pemadam kebakaran, setelah ada yang dirugikan baru ribut, padahal lebih baik mencegah sejak dini."

Ia juga menyampaikan bahwa OJK secara rutin mempublikasikan perusahaan-perusahaan yang dinilai menarik dana masyarakat lewat skema investasi yang ilegal dan berisiko.

Sebelumnya, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Padang Reza Sadat Syahmeini mengingatkan masyarakat agar memastikan legalitas produk investasi sebelum menanamkan uangnya. "Jika ada penawaran investasi langkah pertama yang harus dilakukan adalah pastikan legalitasnya apakah terdaftar di OJK atau tidak," ujar dia.

Menurut dia, berdasarkan aturan semua pihak yang menghimpun dana masyarakat untuk investasi harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan berada dalam pengawasan lembaga itu. "Jika ada yang ragu apakah tawaran investasi aman atau tidak bisa menghubungi nomor layanan pengaduan OJK di 50065," ujarnya.

Reza menilai hal itu perlu dilakukan agar masyarakat terhindar dari penipuan berkedok investasi yang akan menyebabkan kerugian harta.

Menurut Reza. salah satu ciri penipuan dengan kedok investasi adalah peserta yang telah menanamkan uang diminta mencari anggota baru dan akan menerima komisi dengan menerapkan skema ponzi. Skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau perusahaan.


ANTARA

Berita terkait

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

4 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

4 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

4 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

6 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

6 hari lalu

Kominfo Ungkap Kisaran Rencana Investasi Microsoft di Indonesia, Lebih dari Rp 14 Triliun?

Menkominfo Budi Arie mengungkap Microsoft akan menggelontorkan investasi dengan nilai yang cukup besar di Tanah Air. Berapa nilainya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

7 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

8 hari lalu

Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya