Bantuan Pangan Nontunai Diserahkan Serentak di 44 Kota

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 23 Februari 2017 11:49 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) saat menghadiri acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah hari ini menyalurkan bantuan pangan nontunai (BPNT) serentak di 44 kota. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Olahraga Pusat Olahraga Persahabatan Korea-Indonesia (POPKI) Cibubur, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017. Penyaluran bantuan ini merupakan upaya reformasi program subsidi beras sejahtera (Rastra) yang sebelumnya telah dijalankan.

Skema bantuan baru ini mengubah metode subsidi beras yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah untuk ditebus lebih dulu menjadi didapatkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan membelanjakan dana bantuan setiap bulan untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan nontunai yang telah disediakan.

Baca: Presiden Jokowi Luncurkan Program Bantuan Pangan Nontunai

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penyerahan bantuan ini adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah lndar Parawansa, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, serta Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bantuan nontunai itu saat ini cukup dilakukan dengan satu kartu milik perbankan. “Kartu itu combo atau kombinasi dari e-wallet dan tabungan,” ujarnya di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Agus menuturkan bantuan ini diterima masyarakat secara utuh dan melatih masyarakat untuk menabung serta tak bersikap konsumtif. Penggunaan kartu untuk menyalurkan bantuan juga diyakini lebih aman dibanding uang tunai.

Baca: Februari 2017, Kontrak Baru WIKA Capai Rp 9,38 Triliun

”Biasanya masyarakat harus antre jauh dari rumah, sekarang bisa hemat waktu langsung datang ke e-warong terdekat untuk menarik bantuan,” katanya.

Total keluarga penerima manfaat program ini mencapai 1,2 juta keluarga. Sedangkan keluarga yang hadir untuk menerima bantuan secara langsung hari ini adalah 1.890 keluarga.

Bantuan itu hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan beras dan gula di tempat pembelian bantuan pangan yang dinamakan warung gotong royong elektronik (e-warong) atau agen bank, pedagang, dan/atau pihak lain yang bekerja sama dengan bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), yaitu BNI, BRl, Bank Mandiri, dan BTN, serta telah ditetapkan sebagai tempat pembelian BPNT.

Baca: Laba WIKA pada 2016 Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

”Saat ini sudah ada 15.878 agen laku pandai di seluruh Indonesia, kami optimistis program bantuan sosial dan subsidi ini dapat diintegrasikan secara efisien,” ucap Agus.

GHOIDA RAHMAH



Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

43 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

9 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya