TEMPO.CO, Jakarta - Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., menargetkan aset dapat mencapai Rp 51,79 triliun pada 2017 atau meningkat 65 persen dibandingkan dengan Rp 31,23 triliun pada 2016.
Berdasarkan laporan tahunan 2016 yang dirilis oleh perusahaan pada Rabu, 22 Februari 2017, dijelaskan bahwa peningkatan aset itu disebabkan oleh sejumlah hal seperti peluang peningkatan belanja modal pasca IPO anak usaha.
“Terdapat peluang yang besar bagi perseroan untuk meningkatkan capex di masing-masing pilar bisnis PP dari hasil rencana IPO dan right issue pada tahun 2017 diantaranya right issue PT PP Properti, IPO PP Energi, IPO PP Infrastruktur IPO PP Pracetak dan IPO PP Peralatan,” papar manajemen perusahaan.
Selain itu, penyebab lainnya adalah peningkatan kenaikan piutang usaha sebagai dampak dari peningkatan penjualan pada 2016, peningkatan penerimaan kas sebagai pelunasan piutang usaha dan peningkatan aset tidak lancar berupa properti investasi.
Perkiraan aset itu akan didominasi oleh aset lancar sebesar Rp 33,85 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 17,9 triliun pada 2017.
Pada 2017, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp 37,2 triliun atau meningkat sekitar 20 persen dibandingkan dengan Rp 31 triliun pada 2016. Dengan target kontrak baru dan kontrak bawaan (carry over), perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan sekitar 50 persen pada 2017.
Berita terkait
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan
6 hari lalu
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
9 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?
9 hari lalu
Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?
Baca SelengkapnyaTol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025
9 hari lalu
Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).
Baca SelengkapnyaSederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?
30 hari lalu
Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki
Baca SelengkapnyaLongsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang
31 hari lalu
Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.
Baca SelengkapnyaBos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas
46 hari lalu
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN
23 Februari 2024
Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya
7 Januari 2024
Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali
Baca SelengkapnyaMengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang
3 Januari 2024
Selain sistem konstruksi bangunan yang diwajibkan Pemerintah Jepang, sistem peringatan dini diterapkan sehingga meminimalisasi korban gempa bumi.
Baca Selengkapnya