Pembatasan Operasi, Pekerja Freeport Berkurang Jadi 11 Ribu

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 20 Februari 2017 18:33 WIB

Richard C. Adkerson (kiri), Presiden dan CEO Freeport McMoRan Copper and Gold Inc. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Inc, Richard C. Adkerson, mengatakan pembatasan operasi akibat larangan ekspor menyebabkan dampak yang tidak menguntungkan. Salah satunya terkait dengan kebutuhan tenaga kerja perusahaan.

Larangan ekspor itu terjadi karena perusahaan enggan mengubah izin operasi dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Akibatnya, perusahaan mengurangi produksi untuk menjaga keuangan.

"Karena Freeport tidak dapat melakukan ekspor tanpa mengakhiri KK, akan terjadi konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan," ucapnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 20 Februari 2017.

Baca: Freeport Beri Waktu 120 Hari pada Pemerintah Jokowi

Dalam operasi normal, Freeport melalui unit usahanya yang memiliki tambang emas dan tembaga di Papua, PT Freeport Indonesia, membutuhkan sekitar 29 ribu tenaga kerja. Namun, dengan pembatasan operasi, kebutuhan tenaga kerja menyusut menjadi sebelas ribu orang. Dampaknya, Freeport akan memberhentikan sejumlah pekerja mulai pekan depan.

Freeport mengklaim telah berhenti melakukan ekspor sejak 12 Januari 2017. Pada 11 Januari 2017, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara atau biasa disingkat PP Minerba.

Baca: Freeport Indonesia Berhentikan Karyawan Pekan Depan

PP ini menegaskan, perusahaan pemegang KK harus memurnikan mineral di Indonesia. Jika tidak membangun smelter, perusahaan itu dilarang melakukan ekspor. Kemudian jika ingin tetap melakukan ekspor, perusahaan harus mengubah statusnya dari KK menjadi IUPK. Dengan menjadi IUPK, Freeport juga berkewajiban melepas 51 persen sahamnya kepada Indonesia tahun ini.

Adkerson berujar, akibat dilarang melakukan ekspor, total agregat logam yang dihasilkan tambang Grasberg di Papua berkurang. Dalam rencana operasi normal pada 2017-2021, tembaga yang bisa dihasilkan mencapai 6 miliar lbs dan produksi emas bisa sebanyak 8,4 mm ozs. Namun pembatasan operasi menyebabkan produksi tembaga berkurang menjadi 3 miliar lbs dan emas menjadi 4,9 mm ozs.

Baca: Freeport Masih Cari Pengganti Chappy Hakim

Pembelian domestik pun berkurang dari US$ 10 miliar menjadi US$ 4 miliar. Sedangkan investasi modal berkurang dari US$ 5,9 miliar menjadi US$ 1,6 miliar. Adkerson mengatakan hal itu manfaat bagi pemerintah juga akan berkurang. Jumlah pajak, dividen, dan royalti yang diberikan Freeport diperkirakan sebanyak US$ 4,5 miliar. Namun pembatasan operasi mengurangi pendapatan pemerintah menjadi hanya US$ 3,1 miliar.

VINDRY FLORENTIN





Advertising
Advertising

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

26 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya