Desember 2016, Rasio Kecukupan Modal Perbankan 22,7 Persen

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 16 Februari 2017 23:02 WIB

Mesin ATM di Melawai, Jakarta, Minggu (17/5). Menurut BI, kondisi perbankan nasional saat ini tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal masih cukup tinggi yakni 17,4% dengan Gross Non Performing Loan tetapterkendali di bawah 5%. Tempo/Panca Syurka

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kondisi sistem keuangan tetap stabil. Hal tersebut didukung oleh ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang terga. Pada Desember 2016, radio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 22,7 persen.

"Adapun rasio likuiditas berada di level 20,9 persen. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross tercatat sebesar 2,9 persen dan NPL nett 1,2 persen," kata Agus dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur di Kompleks BI, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca : Tahun Lalu, Industri Keuangan Nonbank Tumbuh 14,54 Persen

Sepanjang 2016, menurut Agus, pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial telah menurunkan suku bunga deposito sebanyak 122 basis poin dan suku bunga kredit 79 basis poin. "Berdasarkan jenis kreditnya, suku bunga kredit modal kerja turun 110 basis poin, kredit investasi turun 91 basis poin, dan kredit konsumsi turun 29 basis poin," tuturnya.

Pertumbuhan kredit sepanjang 2016, Agus berujar, hanya sebesar 7,9 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding 2015 yang mencapai 10,5 persen. "Hal ini disebabkan masih rendahnya permintaan kredit sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya.

Baca : Kasus Bumiputera Bisa Memicu Moral Hazard, Ini Kata Pengurus

Agus menambahkan pertumbuhan dana pihak ketiga pada 2016 mencapai 9,6 persen atau lebih tinggi dibanding 2015 yang hanya 7,3 persen. Hal itu didorong masuknya dana repatriasi yang cukup besar pada akhir 2016. Sementara itu, pembiayaan melalui pasar modal seperti penerbitan saham, obligasi korporasi, dan medium term notes meningkat.

Agus memperkirakan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga pada 2017 akan lebih baik sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya. "Masing-masing di kisaran 10-12 persen dan 9-11 persen," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya