TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri menargetkan menjual Sukuk Negara Ritel-009 kepada investor hingga Rp 750 miliar, terutama investor dari kalangan ibu rumah tangga dan pegawai swasta. "Kami telah memetakan basis nasabah potensial dan melakukan sosialisasi internal-eksternal sebagai strategi pemasaran SR-009," ujar Direktur Distribusi dan Servis BSM Edwin Dwidjajanto di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.
Edwin mengharapkan SR-009 dapat turut serta meningkatkan jumlah nasabah baru BSM dan itu akan berimbas positif bagi penjualan produk BSM lain.
"Investor dapat menjual SR-009 di pasar sekunder setelah menampung minimal satu periode kupon yakni 22 Maret 2017 hingga 10 April 2017. Sebagai agen penjual kami jadi stand-by buyer di pasar sekunder," katanya.
SR-009 mulai dipasarkan 27 Februari - 17 Maret 2017. Adapun tenornya tiga tahun yakni sejak 22 Maret 2017 hingga 10 Maret 2020. Dengan nilai nominal per unit Rp1 juta, dan minimal investasi per peserta adalah Rp 5 juta, sedangkan maksimal Rp 5 miliar.
Pemerintah belum mengumumkan secara resmi berapa kupon pada SR-009 ini. Berdasarkan data historis, mayoritas investor Sukuk Ritel di BSM adalah ibu rumah tangga dan pegawai swasta.
SR-009 adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa investasi sukuk yang ditujukan bagi investor warga negara Indonesia perseorangan. SR-009 diterbitkan dalam mata uang rupiah dan dipasarkan melalui agen penjual yang telah ditunjuk Pemerintah.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI telah menunjuk 22 agen penjual termasuk BSM. "Alhamdullilah, kami memperoleh kepercayaan pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga seri SR-009," kata Edwin.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.