Permudah Investasi, Thomas Lembong Siapkan Tiga Strategi  

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 15:41 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk meningkatkan peringkat kemudahan investasi (Ease of Doing Business/EODB) Indonesia.

Baca: Penipu Berkedok Investasi Divonis 2,5 Tahun Penjara

Strategi pertama adalah sosialisasi. Menurut Thomas, saat ini sudah memasuki musim penilaian EODB. Dalam waktu dekat, World Bank akan membagikan lembar tanya-jawab kepada responden untuk survei OEDB.

"Ini harus diorganisasi, disosialisasi supaya responden tahu perkembangan terkini," katanya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca: OJK Rekomendasikan 1.250 Nelayan Terima Asuransi

Thomas mengatakan tahun lalu pemerintah telat mensosialisasikan perbaikan yang telah dilakukan. Dengan demikian, saat responden menjawab pertanyaan dalam survei, banyak jawaban yang tidak akurat karena mereka tidak mengetahui aturan mana saja yang sudah diubah atau dipercepat. Ia mencontohkan pengurangan iuran izin prosedur transaksi tanah di Jakarta.

Strategi kedua adalah pembenahan berkelanjutan di setiap komponen pengukuran terhadap tingkat kemudahan berusaha. "Sifatnya incremental (bertahap)," ujarnya.

Kesepuluh komponen penilaian adalah kemudahan memulai usaha, kemudahan memperoleh sambungan listrik, pembayaran pajak, pemenuhan kontrak, dan penyelesaian kepailitan. Selain itu, ada pencatatan tanah dan bangunan, permasalahan izin pembangunan, kemudahan memperoleh kredit, perlindungan investor, serta perdagangan lintas negara.

Strategi lainnya adalah perubahan fundamental yang mungkin akan memerlukan upaya multitahun. "Karena membutuhkan perubahan undang-undang," tutur Thomas.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan pemerintah berencana mengambil kebijakan omnibus law atau membuat satu undang-undang untuk mengoreksi beberapa UU yang terkait. "Karena banyak percepatan yang tidak bisa dilakukan karena UU yang mengatur dan banyak UU," ucapnya.

Sofyan mengatakan pemerintah sedang mengidentifikasi UU apa saja yang mengganjal. Salah satunya, menurut dia, adalah persyaratan tentang izin yang menyangkut izin mendirikan bangunan.

Tahun ini, pemerintah menargetkan kenaikan peringkat EODB hingga di bawah 50 besar. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-91 dari 189 negara. Selama setahun lalu, peringkatnya membaik dari 105 menjadi 91. Sebelumnya, peringkat Indonesia berasa di posisi 120.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

8 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

25 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

30 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

31 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

37 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

53 hari lalu

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

22 Februari 2024

Sri Mulyani Perpanjang Bebas PPnBM Mobil Listrik, Mobil Impor Wajib Dapat Surat Persetujuan BKPM

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meneken perpanjangan bebas PPnBM bagi kendaraan listrik. Termasuk untuk impor CKD maupun CBU.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

31 Januari 2024

Terkini: Jokowi Guyur BLT hingga Naikkan Gaji ASN, TNI, dan Polri; SP Indofarma Minta Erick Thohir Selamatkan Perusahaan

SP Indofarma menggeruduk Kantor Kementerian BUMN hari in. Mereka berunjuk rasa dan menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyehatkan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

31 Januari 2024

Bahlil Pamer Capaian Investasi Hasil Hilirisasi dan Industrialisasi, Sindir Tom Lembong

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamerkan nilai investasi lima tahun terakhir. Ia juga menyindir Tom Lembong dengan membandingkan capaiannya tersebut.

Baca Selengkapnya