Kendala Produksi Banyu Urip, Pasokan Minyak Tak Terganggu  

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 14:07 WIB

Blok Cepu, Bojonegoro. TEMPO/Mahanizar

TEMPO.CO, Jakarta - Pasokan minyak mentah ke kilang milik Pertamina tidak terpengaruh walau produksi minyak Banyu Urip, Blok Cepu, sempat turun.

Vice President Crude Product Trading and Commercial Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Hasto Wibowo mengatakan pasokan minyak mentah akibat kendala lifting minyak Banyu Urip masih bisa diatasi. Pasokan minyak ke kilang tak terganggu karena stok di kilang masih terjaga.

Baca juga: Pertamina Cari Mitra Baru Tambah Kapasitas Kilang Dumai

Pasokan minyak Banyu Urip diolah di beberapa kilang Pertamina. Untuk menambah penghematan biaya crude, Perseroan menargetkan untuk mengolah minyak Banyu Urip dengan volume 4.800 ribu barel (MB) per bulan atau sekitar 160 ribu barel per hari (bph). Dari target tersebut, pasokan terbanyak akan disalurkan ke Kilang Dumai sebanyak 1.300 MB per bulan, serta masing-masing 800 MB per bulan ke Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan, dan Kilang Balongan.

Pada 2016, Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina EP Cepu, mendapatkan sekitar 74 ribu bph minyak Banyu Urip karena memiliki hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 45 persen. PI yang sama juga dikuasai ExxonMobil Cepu Limited sebagai operator, serta sisanya empat badan usaha milik daerah (BUMD) Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi lokasi operasi.

Selain mengolah minyak dari PT Pertamina EP Cepu, kilang mengolah minyak bagian negara dari kontrak kerja sama yang diteken pada September 2005.

Simak: OJK Rekomendasikan 1.250 Nelayan Terima Asuransi

"Buffer stock aman. Ini baru tanggal 15 Februari. Kondisi masih terkontrol," ujar Hasto saat dihubungi Bisnis, Rabu, 15 Januari 2017.

Dihubungi terpisah, Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengakui penurunan produksi dilakukan untuk mencegah kepenuhan tangki. Menurut dia, buruknya cuaca dan tingginya ombak tak memungkinkan dilakukannya lifting.

"Minggu lalu, untuk beberapa hari, kami tidak bisa lifting dari FSO Gagak Rimang karena cuaca jelek dan ombak besar sehingga tankernya tidak bisa merapat," ujar Erwin.

Kendati demikian, Erwin menyebut, sejak Ahad, 5 Februari, produksi Banyu Urip telah kembali normal. Dalam beberapa hari terakhir sedang dilakukan tes produksi dari 185 ribu bph ke 200 ribu bph untuk memastikan kerja sumur dan fasilitas produksi.

Menurut Erwin, kemampuan fasilitas produksi masih sesuai kalaupun produksi dinaikkan. Guna mengantisipasi kendala lifting, pihaknya akan menggunakan tanker dengan kapasitas lebih besar sehingga produksi yang lebih tinggi bisa terakomodasi kendati kapasitas FSO tak ditambah.

Adapun FSO Gagak Rimang yang ditambatkan di lepas pantai Tuban, Jawa Timur, itu memiliki kapasitas 1,7 juta barel.

"Sejak hari Minggu kemarin produksi sudah normal. Kapasitas FSO tidak ada masalah. Saat ini kami sedang melakukan high rate test dengan tingkat produksi 200 ribu bph," kata Erwin.

BISNIS.COM

Berita terkait

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

36 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

42 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

46 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

58 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

23 Februari 2024

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

6 Oktober 2023

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

Isu hengkangnya Rosneft dari proyek Kilang Tuban sebelumnya disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

28 September 2023

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

Pertamina menyebut proyek revitalisasi kilang minyak atau RDMP Balikpapan sebagai proyek terbesar dalam sejarah perusahaan dan progresnya mencapai 82 persen.

Baca Selengkapnya