Pefindo Targetkan Gaet 80 Anggota Tahun Ini

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 23:00 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pefindo Biro Kredit targetkan dapat menambah jaringan, setidaknya mencapai 70-80 anggota, dari perbankan maupun multifinance pada 2017.


Ronald Andi Kasim, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit mengatakan saat ini tercatat baru 62 perusahaan baik dari perbankan dan multifinance yang telah bersedia untuk bergabung.



"Rinciannua ada 15 perusahaan diantaranya perusahaan perbankan, sedangkan sisanya merupakan perusahaan pembiayaan sebanyak 47 perusahaan," kata Ronald


Dalam operasionalnya, untuk memperoleh potensi pendapatan, Pefindo Biro Kredit membebankan iuran kepada anggota sebesar Rp120 juta setiap tahun per lembaga keuangan.


Guna merealisasikan target tersebut, Pefindo kembali melakukan perluasan kerjasama dengan melakukan penyediakan basis data. Pefindo juga menggandeng pengelola dana pensiun aparatur sipil negara, PT Taspen (Persero) sebagai sumber data.


Advertising
Advertising

Nantinya, anggota yang tergabung di Pefindo Biro Kredit dapat mengakses informasi berupa risiko calon debitur. Dia mengatakan sebulan ke depan merupakan masa percobaan lembaga keuangan untuk mengakses informasi calon debitur. Harapannya layanan informasi tersebut data menurunkan kredit macet atau non performing financing (NPF).


Dia mengatakan penyediaan basis data tersebut dimaksudkan untuk memberikan efisiensi kepada peserta dalam mengajukan proses kredit.


Melalui kerjasama dengan PT Taspen, kata Ronald, akan semakin memperkaya data yang dimiliki oleh Pefindo. Khususnya untuk mengukur credit rating dari para pegawai negeri sipil maupun para pensiunan.


"Ada sekitar 6,8 juta peserta Taspen yang datanya akan dimanfaatkan oleh Pefindo. Terdiri dari 4,4 juta peserta aktif dan 2,4 juta peserta lainnya merupakan dari para pensiunan," kata Ronald


BISNIS,COM

Berita terkait

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

19 Desember 2023

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

Pefindo memberikan peringkat obligasi Waskita Karya secara umum dengan rating idSD atau selective default alias gagal membayar sebagian.

Baca Selengkapnya

Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

20 Juli 2023

Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

Perusahaan Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk., menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 senilai Rp 2,55 t

Baca Selengkapnya

SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

27 Februari 2023

SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya Realty Terbitkan MTN Rp 250 Miliar untuk Modal Kerja

10 Juni 2021

Waskita Karya Realty Terbitkan MTN Rp 250 Miliar untuk Modal Kerja

PT Waskita Karya Realty menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term note (MTN) senilai Rp250 miliar.

Baca Selengkapnya

16 BUMN Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 23,13 Triliun

20 April 2021

16 BUMN Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 23,13 Triliun

Pefindo mencatat rencana penerbitan surat utang senilai Rp 45,27 triliun dari 39 perusahaan. Sebagian besar di antaranya berasal dari BUMN.

Baca Selengkapnya

IFG Peroleh Peringkat idAAA dari Pefindo

1 Januari 2021

IFG Peroleh Peringkat idAAA dari Pefindo

Pefindo menyematkan peringkat idAAA untuk Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding asuransi dan penjaminan terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pefindo: Pandemi Untungkan Bank Besar Secara Likuditas

20 Oktober 2020

Bos Pefindo: Pandemi Untungkan Bank Besar Secara Likuditas

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra menilai pandemi Covid-19 justru menguntungkan bank-bank besar secara likuiditas

Baca Selengkapnya

Profil Risiko Industri Keuangan Meningkat, Potensi Gagal Bayar?

11 Juli 2020

Profil Risiko Industri Keuangan Meningkat, Potensi Gagal Bayar?

Pefindo mencatat ada peningkatan profil risiko di industri keuangan, selama pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Obligasi Kian Riskan, Pefindo: Jangan Ada Default Besar-besaran

10 Juli 2020

Obligasi Kian Riskan, Pefindo: Jangan Ada Default Besar-besaran

PT Pemeringkat Efek Indonesia mengungkap bahwa profil risiko di pasar obligasi meningkat akibat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Penerbitan Surat Utang Korporasi 2020 Diperkirakan Turun 30 Persen dari Proyeksi Awal

10 Juli 2020

Penerbitan Surat Utang Korporasi 2020 Diperkirakan Turun 30 Persen dari Proyeksi Awal

PT Pemeringkat Efek Indonesia memperkirakan penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2020 bakal menurun setidaknya 30 persen dari proyeksi awal tahun.

Baca Selengkapnya