Agar Harga CPO Moncer, Ini Saran Ekonom

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 20:52 WIB

Pekerja membongkar kapal bermuatan minyak sawit mentah (crude palm oil) di Pelabuhan Cilincing, Jakarta, 18 Januari 2016. Sentimen positif lain yang berpengaruh pada harga CPO adalah data ekspor Malaysia. Survei intertek menunjukkan naik 4,3% menjadi 486.846 ton pada 1-15 Januari 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, PEKANBARU - Ekonom Universitas Riau Viator Butarbutar mengatakan Riau harus membangun industri hilir crude palm oil untuk meningkatkan kualitas produk dan mengangkat perekonomian daerah tersebut.


Baca : Belanda Borong Komoditas Ini Berton-ton dari Sulawesi Utara


"Riau harus membangun industri hilir CPO dengan memanfaatkan kawasan-kawasan industri yang ada. Saat ini, Riau masih mengekspor bahan mentah dan hal ini membuat ketergantungan dengan permintaan pasar," kata Viator, Rabu 15 Februari 2017.

Jika hal ini tidak difokuskan oleh pemerintah, harga CPO masih akan bergantung dengan permintaan luar negeri seperti Malaysia, India, Tiongkok dan Amerika Serikat. Dalam waktu-waktu tertentu, negara tujuan ekspor ini membatasi permintaan yang membuat harga komoditi jatuh.


Baca : Lombok Makin Potensial, Garuda Genjot Rute Penerbangan


Viator mengharapkan hilirisasi sawit dan CPO bisa dibangun di 4 kawasan industri yang tengah digadang-gadangkan oleh pemerintah. Pemerintah Provinsi Riau saat ini tengah mengembangkan 4 kawasan industri dimana dua kawasan industri masuk dalam kawasan industri strategis nasional yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak dan Kawasan Industri Dumai di Kota Dumai.

Dua Kawasan Industri lainnya yaitu Kawasan industri Tenayan Raya di Pekanbaru dan Kawasan Industri Kuala Enok di Indragiri Hilir tengah dalam tahap pembangunan.

Riau merupakan daerah penghasil CPO terbesar di Indonesia dengan total produksi 7 juta ton per tahun. Sektor CPO Riau mendominasi sebesar 60 persen terhadap total ekspor CPO nasional.

BPS mencatat nilai ekspor minyak mentah sawit itu tumbuh tipis 2 persen secara year on year di sepanjang tahun 2016. Nilai ekspor CPO tercatat mencapai USD 7,1 miliar meningkat dari tahun lalu USD7,0 miliar. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari luar negeri pada akhir tahun.

"Harga CPO sedang mengalami kenaikan dan bisa dikatakan tergolong mahal, semenjak akhir tahun hingga pekan ini. Namun, alangkah lebih baiknya, Riau memiliki industri hilir," kata Viator.

BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

30 hari lalu

BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

30 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya