Bulog Tetapkan Margin Laba Pengusaha Rumah Pangan Kita

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 14 Februari 2017 13:24 WIB

Ilustrasi beras Bulog/Badan Urusan Logistik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Djarot Kusumayakti, mengatakan pihaknya sudah memiliki hitungan margin untuk pengusaha Rumah Pangan Kita (RPK) dalam menjual produk Bulog. Hal ini dalam rangka menjadikan RPK sebagai tempat operasi pasar. “Margin untuk pengusaha kami baru menghitung untuk gula dan beras," kata Djarot Kusumayakti saat ditemui di kantor Perum Bulog Divisi Regional Jakarta, Jakarta Utara, Selasa 14 Februari 2017.

Djarot menuturkan untuk produk gula pasir dengan merk Manis Kita, pengusaha RPK akan mendapatkan margin sebesar Rp 300 per kilogram. Sedangkan untuk produk Beras Kita, margin yang didapat adalah Rp 200 per kilogram untuk kualitas medium dan Rp 300 per kilogram untuk kualitas premium.

Baca : Menteri Budi Minta Angkot Digratiskan di Uji KIR Swasta

Djarot melihat margin yang didapat pengusaha RPK masih berada dalam tahap margin wajar, sehingga tetap akan lebih murah dibandingkan produk lain sejenis. Dengan menjadikan RPK sebagai tempat operasi pasar Bulog akan menambah penghasilan pelaku usaha kerakyatan.

Demi menyukseskan langkah ini, RPK akan ditambah jumlahnya. Bulog menargetkan jumlah RPK menjadi 50 ribu unit tahun ini. Angka ini meningkat jauh dari angka yang ada saat ini, yaitu sekitar 10 ribu RPK. "Kami terus berusaha mensosialisasikan," ujar Djarot.

Selain mensosialisasikan, Bulog juga berusaha meringankan kinerja dari RPK. Langkah ini dengan mengantarkan barang langsung dari gudang Bulog ke lokasi RPK, sehingga pengusaha RPK tak perlu mengambil sendiri barang di gudang Bulog seperti sebelumnya.

Djarot mengungkapkan pemesanan barang itu paling lambat 1x24 jam sudah akan diantar ke lokasi RPK pemesan. Caranya tinggal memesan dengan telepon genggam ke website Bulog. "Kalau dia harus ke Bulog, mungkin (RPK) dia harus tutup dulu, kalau ini dia tinggal menunggu di rumah."

Baca : Pemerintah Targetkan Ekspor 100 Ribu Ton Beras

Bulog berencana menjadikan RPK sebagai tempat penyaluran operasi pasar. Alasannya selama ini operasi pasar yang dilakukan tak ramah lingkungan karena menggunakan truk dan tak efisien karena truk tersebut hanya bisa berada di satu titik saja.

Dengan menjadikan RPK sebagai tempat melakukan operasi pasar, truk yang ada bisa menyalurkan produk Bulog ke titik yang lebih banyak. Program ini baru akan mulai digalakkan Bulog pada 23 Februari nanti. "Sekarang sudah ada tapi belum kelihatan," ucap Djarot.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo, Rabu pekan lalu mengatakan operasi pasar melalui RPK akan dilakukan bertahap. Karena untuk sementara baru produk beras dan gula dengan brand 'Kita' yang masuk ke RPK.

Imam menjelaskan secara bertahap akan masuk juga produk-produk komoditas lain ke RPK, seperti minyak goreng, tepung terigu dan daging. Skema ini, kata Imam, sangat menguntung masyarakat, karena begitu Bulog menetapkan harga satu komoditas maka semua RPK akan mengikutinya.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

4 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

5 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

9 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

9 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

13 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

16 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

20 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya