Freeport Tegaskan Belum Sepakati Perubahan Kontrak Karya  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Februari 2017 07:57 WIB

Tambang Grassberg Freeport-McMoran Cooper & Gold Inc. di Papua. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, mengatakan perusahaannya belum menyepakati perubahan kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi mineral logam sementara, yang diterbitkan pemerintah. “Kami belum sepakat karena merasa belum ada kepastian jaminan investasi,” kata Riza kepada Tempo, Ahad, 12 Februari 2017.

Riza mengatakan Freeport akan menyepakati penerbitan IUPK jika disertai perjanjian stabilitas investasi dengan tingkat kepastian fiskal dan hukum yang sama seperti KK. Menurut dia, persyaratan itu sangat penting untuk rencana investasi jangka panjang Freeport di Indonesia.

Baca: Pemerintah Berikan PT Freeport Status IUPK

Lantaran belum ada kesepakatan tentang status, ekspor mineral Freeport hingga kini belum berlanjut. Kepada kantor berita Reuters, akhir pekan lalu, juru bicara Freeport-McMoRan Inc, Eric Kinneberg, mengklaim belum bisa mengekspor konsentrat sejak 12 Januari lalu. Induk usaha Freeport Indonesia tersebut menyatakan akan melanjutkan negosiasi dengan pemerintah Indonesia, dengan syarat izin usaha pertambangan yang baru sesuai dengan KK yang saat ini mereka anut.

“Kondisi ini kritis bagi Freeport Indonesia yang memiliki rencana investasi jangka panjang,” ujar Kinneberg. Dia menyatakan izin usaha tambang yang baru mensyaratkan Freeport harus membayar pajak dan royalti. Selain itu, perusahaan wajib melepas 51 persen saham Freeport Indonesia kepada pemerintah atau naik dari sebelumnya yang hanya wajib 30 persen. Hingga kini, Freeport baru mendivestasi 9,36 persen sahamnya.

Baca: Pemerintah Setujui Permohonan Freeport dan AMNT

Pernyataan Freeport tersebut disampaikan sesaat setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan telah menerbitkan IUPK sementara bagi Freeport. Padahal, setelah IUPK sementara terbit, Freeport bisa mendapatkan izin ekspor konsentrat. Pemerintah melarang Freeport mengekspor konsentrat seiring dengan target untuk mendorong realisasi pembangunan pabrik pemurnian logam (smelter).

Freeport menyatakan larangan ini menyebabkan produksi tambang Grasberg, Papua, turun 70 juta pound tembaga per bulan. Perusahaan ini pun mengancam akan ada pengurangan tenaga kerja hingga 30 ribu orang jika izin ekspor tidak terbit hingga pertengahan Februari 2017.

Baca: Menteri Jonan: Freeport Sepakat Akhiri Kontrak Karya

Pada Jumat lalu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia Bambang Gatot Ariyono mengatakan telah menyetujui permohonan perubahan bentuk pengusahaan Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dari kontrak karya menjadi izin usaha pertambangan khusus operasi produksi mineral logam. Freeport mengajukan surat permohonan perubahan status pada 26 Januari 2017, sementara AMNT mengajukan surat serupa pada 7 Februari 2017.

FERY FIRMANSYAH | GHOIDA RAHMAH | ABDUL MALIK | VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

5 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

21 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

32 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

37 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya