Kebijakan Gross Split Dinilai Setengah Hati

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 12 Februari 2017 21:32 WIB

Ilustrasi perusahaan minyak dan gas. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Sammy Hamzah menilai, skema gross split yang baru belum sesuai dengan keinginan industri, walau pemerintah ingin kebijakan itu membuat investor lebih fleksibel dan efisien dalam menjalankan usaha.

"Tapi yang diberikan pemerintah masih setengah hati," kata Sammy dalam diskusi Energi Kita di Dewan Pers, Jakarta, hari ini, Ahad, 12 Februari 2017. "Secara keekonomian, kebijakan itu belum memenuhi harapan industri. Untuk eksplorasi, dengan Permen (Peraturan Menteri ESDM tentang gross split) yang baru juga tidak menarik."

Sammy menjelaskan, skema gross split yang ditawarkan pemerintah kepada investor tidak lebih menarik dengan apa yang investor miliki saat ini, yakni skema nett split. "Yang diharapkan investor, setidaknya berikan apa yang mereka sudah punya sekarang. Jangan lebih buruk," ujarnya.

Hadir dalam diskusi tersebut kalangan pengusaha dan pemerintah, yang diwakili oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja. Hadir pula Ketua Dewan Pakar Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Benny Lubiantara.

Skema gross split akan menggantikan skema nett split, yang mengharuskan negara menyediakan cost recovery (penggantian biaya operasi hulu migas) bagi perusahaan kontraktor minyak dan gas bumi dalam skema kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC). Skema gross split membuat kontraktor menanggung seluruh biaya operasional kemudian pemerintah mendapatkan pembagian hasil produksi.

Menurut Sammy, pemerintah harus memberikan opsi, apakah investor akan menggunakan skema gross split atau tidak. "Gross split, silakan dikasih pilihan. Tapi saya pernah bicara dengan Pak Wamen ESDM (Arcandra Thahar) bahwa mereka akan review kalau (skema gross split) ini belum pas," tuturnya.

Pengusaha migas Jamsir Sabara menilai, regulasi menjadi salah satu pertimbangan bagi pelaku usaha untuk berinvestasi. "Investor berharap ada kekonsistenan. Skema gross split kemungkinan ada perubahan. Pemerintah masih akan melihat lagi. Ini sesuatu yang belum yakin," katanya.

Adapun Benny Lubiantara berpendapat, tidak ada aturan yang mendukung eksplorasi migas. "Gross split untuk kasus tertentu bagus tapi untuk kasus tertentu tidak jalan. Seharusnya, gross split alternatif bagi yang tidak ada cost recovery-nya."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

8 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

17 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya