Revisi UU Migas Diyakini Dongkrak Investasi di Sektor Hulu

Reporter

Minggu, 12 Februari 2017 18:18 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, mengatakan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Minyak dan Gas Bumi tak mampu mendongkrak investasi di industri hulu migas. Untuk itu, agar investasi meningkat maka revisi UU Migas harus disusun secara konsisten.

Menurut Wirat, investasi industri hulu migas melambat karena harga minyak dunia turun dalam empat tahun terakhir. Pada 2013, saat harga minyak dunia masih tinggi, investasi industri hulu migas mencapai US$ 20,4 miliar. Pada 2016, dengan turunnya harga minyak dunia, investasi industri hulu migas mencapai US$ 11,1 miliar.

Baca Juga: Banyak Perusahaan Mulai Kaji Ulang Investasinya di Migas

"Kami harap, dengan skema gross split, (investasi industri hulu migas) bisa lebih cepat dan tidak birokratif lagi," kata Wirat dalam diskusi Energi Kita di Dewan Pers, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2017.

Anggota Komisi Energi DPR Kurtubi mengatakan investasi industri hulu migas sangat bergantung pada regulasi. Revisi UU Migas malah menurunkan investasi industri hulu migas dengan dicabutnya sistem pajak lex specialis. "Dunia migas penuh risiko. Karena itu, aturan pajak umum tidak berlaku di migas,"ucapnya.

Selain itu, menurut Kurtubi, ditandatanganinya kontrak investasi migas oleh pemerintah membuat sistem menjadi birokratif. "Karena pihak mewakili pemerintah tidak memegang kuasa pertambangan. Hal itu menimbulkan hambatan bagi investor. Investor harus berhubungan sendiri dengan pemerintah daerah, Bea Cukai, dan sebagainya," katanya.

Simak: Ini Manfaat Aturan Baru Transfer Pricing bagi Pengusaha

Politikus dari Partai Nasdem itu menuturkan, revisi UU Migas saat ini harus dikebut agar investasi industri hulu migas meningkat kembali. Revisi UU Migas saat ini tengah difinalisasi untuk memperbaiki UU Migas saat ini yang menghambat investasi. "Mudah-mudahan bisa kita sahkan pasa semester I 2017," ujar Kurtubi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

13 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya