Mendag:Pusat Logistik Berikat Tak Turunkan Pendapatan Negara

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 23:00 WIB

Ilustrasi tiang listrik. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meyakini program Pusat Logistik Berikat atau PLB yang dikeluarkan dalam Paket Kebijakan II tidak menurunkan pendapatan negara.


Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan mengatakan program PLB atau warehouse untuk menyimpan komoditas impor ataupun ekspor dengan insentif bebas bea masuk ini tidak akan mengurangi pendapatan negara.


“Nggak dong, hanya menunda [pemasukan] saja,” ungkap Enggartiasto di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (7 Februari 2017).


Dia menjelaskan PLB akan mengembangkan industri di setiap daerah. Dengan pertumbuhan industri, maka pajak akan meningkat. Hal ini membuat pemerintah yakin nilai penundaan bea masuk tidak akan menyumbang angka besar mengurangi pendapatan negara.


“Kalau dulu bayar di depan, kalau sekarang bayarnya ketika dipakai, jadi tidak ada mengurangi income, cashflow saja berkurang,” kata Enggartiasto.


Advertising
Advertising

Pada 16 September 2016, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64/2016 tentang Ketentuan Pemasukan dan Pengeluaran Barang Asal Luar Daerah Pabeanan dari PLB.


Beleid ini mengatakan barang yang masuk PLB tidak dikenakan ketentuan impor. Regulasi ini juga mewajibkan barang yang masuk PLB harus melalui verifikasi atau penelusuran teknis oleh surveyor yang ditunjuk pemerintah.


Adapun bahan baku, barang, atau komoditas yang boleh masuk ke PLB diputuskan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Instansi tersebut juga bertugas mengawasi pergerakan barang dari pelabuhan menuju PLB dan keluar dari PLB.


Dalam peresmian PLB tahap II, beberapa instansi terkait termasuk Kementerian Perdagangan mengusulkan komoditas pangan dan minuman beralkohol juga bisa disimpan di PLB. Tujuannya untuk mengetahui stok pangan yang diimpor dan pengawasan minuman beralkohol.


Sebagai informasi, misalnya PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia bekerjasama dengan produsen mesin pesawat, Rolls Royce dan berencana membangun pabrik mesin dan suku cadang pesawat di Indonesia. Hal ini mengingat GMF sudah mendapatkan sertifikat untuk mengelola PLB.


Selain itu, untuk mengoptimalisasi kawasan industri di berbagai daerah sesuai komoditas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pemerintah akan membangun PLB di Kijing, di Mempawah, Kalimantan Barat untuk mengembangkan potensi ekonomi dari wilayah itu.


BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

8 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

9 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

5 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

6 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya