KSEI: Tahun 2016, Investor Tumbuh 108 Persen

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 07:00 WIB

Direktur BEI Tito Sulistio, Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi, dan Pemimpin Redaksi Tempo TV Wahyu Muryadi mengikuti seminar KSEI di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun lalu, jumlah investor yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tumbuh hingga 108 persen.

Baca : Kelebihan Variable Rate Tender Versi Bank Indonesia

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menuturkan sepanjang 2016, jumlah investor yang tercatat di KSEI tumbuh hingga 108 persen. Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh sistem S-Invest yang diaplikasikan pertengahan tahun lalu. Adapun, per Desember 2015, jumlah investor di KSEI tercatat 434.107 investor.

“Tahun lalu itu tumbuh hingga di atas 100 persen ya hingga 903.000 investor. Untuk per 31 Januari, jumlah investor yang tercatat di KSEI itu sudah 915.000 investor,” katanya saat, Senin 6 Februari 2017.

Menurut dia, salah satu pendorong peningkatan jumlah investor adalah direalisasikannya sistem S-Invest. S-Invest memang baru dioperasikan sejak akhir Agustus 2016. Sistem besutan Korea Securities Depository ini merangkum seluruh aktivitas industri reksa dana, mulai dari jumlah investor, jumlah produk, dana kelolaan manajer investasi, transaksi di agen penjual, hingga settlement di bank kustodian.

Baca : Tahun Ini, Setoran BUMN Diperkirakan Rp 205 Triliun

Data S-Invest mencerminkan jumlah investor yang sesungguhnya, lantaran sistem ini dibuat untuk menghindari duplikasi identitas investor kendati berinvestasi pada berbagai produk dan bertransaksi lewat berbagai agen penjual.

Sementara, untuk target jumlah investor 2017, pihaknya belum bisa memprediksinya. Yang pasti, diharapkan, jumlah akan terus bertambah seiring dengan diaplikasikannya sejumlah inovasi baru tahun ini.

Adapun, total aset yang tercatat di KSEI saat ini mencapai Rp3.500 triliun. Sebaran investor paling besar ada di Jakarta dengan 34 persen. Bila dilihat keseluruhan, sebanyak 77 persen berada di Pulau Jawa, disusul oleh Kalimantan, Bali, dan Papua.

BISNIS.COM

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

4 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya