Antam Bangun Tambang Nikel di Halmahera

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 23:00 WIB

Seorang pekerja sedang meratakan biji nikel di pertambangan milik Aneka Tambang di Pomalaa, Sulawesi Tenggara (30/3). REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - PT Antam (Persero) Tbk membangun perusahaan tambang di Halmahera senilai Rp3,5 triliun yang pembiayaannya bersumber dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN).


SVP Corporate Secretary PT Antam Trenggono Sutioso mengatakan untuk tahap pertama tambang tersebut akan menghasilkan 13.500 ton feronikel/tahun, sedangkan kebutuhan listriknya mencapai 80 MW.


“Pemenuhan listriknya nantinya kami sinergikan dengan BUMN lainnya,” ujarnya di Malang, Senin (6 Februari 2017).


Pola kerja sama dengan BUMN lainnya, dia akui, masih dirancang. Bisa saja nanti BUMN yang berminat akan menyertakan modal, bisa pula dalam bentuk sinergi lainnya.


Nantinya, diharapkan produksi feronikel dari pabrik tersebut mencapai 40.000 ton/tahun. Dengan demikian kebutuhan listriknya juga menyesuaikan.


Pengembangan produksi nikel dari pabrik tersebut, masih belum tahu pendanannya. Bisa saja nanti memperoleh dari PMN juga.


Untuk tambang nikel Pomala, Sulawesi Tenggara, kata dia, akan ditingkatkan produksinya dari 18.000 ton-20.000 ton/tahun menjadi 27.000 ton-30.000 ton/tahun feronikel.


Pengembangan tambang nikel tersebut masih dalam kajian, seperti pembuatan detailed engineered design dan lainnya. Karena itulah kebutuhan biaya pengembangan masih belum diketahui. Termasuk skema pendanaannya. Namun dia memastikan tahun ini pengerjaan perluasan tambang akan direalisasikan.


Menurut dia, nikel produksi PT Antam semuanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Negara-negara pengimpor nikel dari PT Antam seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan.


Selama ini, semua produksi nikel PT Antam diserap pasar ekspor. Nikel merupakan bahan utama dari stainless steel.


Dengan demikian, kata dia, tingginya rendahnya permintaan nikel sangat bergantung pada perekonomian dunia.


Intinya, jika perekonomian dunia tumbuh, terutama di negara-negara tujuan ekspor nikel dari PT Antam, maka permintaan justru akan naik. Begitu juga sebaliknya.


Seperti diketahui, komoditas feronikel yang dihasilkan Antam memiliki kadar karbon tinggi atau kadar karbon rendah sesuai permintaan konsumen.


Jumlah cadangan dan sumber daya bijih nikel saprolit Antam per 31 Desember 2012 mencapai 361,3 juta wet metric tons (wmt) dan sumber daya limonit mencapai 464 juta wmt untuk limonit.


Jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Antam selama beberapa dekade ke depan pada tingkat ekstraksi saat ini. Meski Antam memiliki jumlah bijih nikel yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek ekspansi nikelnya, untuk memperpanjang usia cadangan yang dimiliki Antam dapat membeli bijih nikel dari pihak ketiga untuk melengkapi cadangan dan sumber daya yang dimiliki.


Tambang bijih nikel Antam berada di Pomalaa, Tanjung Buli dan Tapunopaka. Pomalaa yang berlokasi di Sulawesi Tenggara merupakan tambang nikel tertua sementara Tapunopaka yang merupakan tambang emas terbaru Antam juga berlokasi di Sulawesi Tenggara. Tambang nikel Tanjung Buli berlokasi di Maluku Utara.


BISNIS.COM

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

3 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

5 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

25 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya