Menteri Amran Targetkan 1.000 Toko Tani di Jabodetabek  

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 12:40 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis, di Toko Tani Indonesia Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian memproyeksikan seribu Toko Tani Indonesia (TTI) dapat terbentuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi hingga akhir 2017.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan sebenarnya TTI juga telah terbentuk di beberapa provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Namun, untuk tahun ini, pengembangan akan difokuskan di Jakarta.

Baca Juga: Di Toko Tani Indonesia, Harga Cabai Rp 60 Ribu per Kilogram

"Karena Jakarta merupakan barometer Indonesia. Jadi kami akan keliling, menyiapkan seribu TTI di Jabodetabek yang siap menjual murah," ucap Amran di TTI Center, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2017.

Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono berujar, melalui gelar pangan murah berkualitas, petani bisa mendapat harga kepastian dan harga jual yang menguntungkan. Di samping itu, masyarakat dapat mengakses pangan dengan mudah dan murah. Adanya TTI diharapkan mampu menstabilkan harga pangan, sehingga tidak berfluktuasi, dengan memotong rantai pasok dari delapan menjadi tiga rantai.

"TTI ini upaya memotong rantai pasok. Dari petani dan produsen langsung ke TTI dan pedagang itu keinginan dan harapan kami semua," tutur Spudnik.

Baca: Blusukan ke Pelabuhan Morotai, Menteri Perhubungan Tegur Turis Asing

Hari ini, Kementerian Pertanian kembali meresmikan 22 TTI di Jakarta. Sebelumnya, telah ada 23 TTI yang berdiri untuk melayani kebutuhan pokok masyarakat DKI. Pada Maret nanti, Spudnik memperkirakan 400 TTI telah terbentuk.

"Yang sekitar Jakarta, ada 400 TTI pada Maret. Sekarang ada 23 TTI. Nanti terus bertahap. Tahun ini, akan ada seribu TTI, sehingga masyarakat bisa menjangkau dengan gampang, karena TTI ada di perumahan dan di komplek," katanya.

Kegiatan pengembangan usaha pangan masyarakat dilakukan sejak 2016 kepada 493 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang memasok ke 1.316 TTI untuk kemudahan akses pangan kepada masyarakat dengan harga wajar di 32 provinsi. Lokasi kegiatan tersebar di kabupaten atau kota di daerah konsumen, terutama yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan.

Simak: DPR Ingin Direktur Baru Pertamina Berpengalaman di Migas

Nantinya seribu TTI di Jabodetabek akan mendapatkan pasokan dari 406 lembaga usaha pangan masyarakat (LUPM) yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.

Komoditas yang dipasok ke TTI meliputi kebutuhan pokok pangan, seperti beras, daging sapi, daging kerbau, gula pasir, bawang merah, dan cabai merah.

DESTRIANITA




Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

5 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya