Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016. Tempo/Destrianita
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio punya cara berbeda untuk mengisi kegiatan akhir pekan, Minggu, 5 Februari 2017.
Bersama rekan dan koleganya, Tito berencana menghabiskan waktunya dengan mengikuti acara menembak bareng di Lapangan Tembak Senapan Marinir, Jalan Raya Cilandak, KKO, Jakarta Selatan.
Tito tiba di lapangan tembak pukul 08.50 dengan mengendarai sepeda motor gede (moge). Tito tampil nyentrik mengenakan rompi hitam bertuliskan “Yuk Nabung Saham” di sisi kiri dan di bagian kanan rompi bertuliskan “Sulistio”, lengkap dengan topi bercorak hitam-abu.
Tito datang bersama rombongan IDX Community Indonesia. Tampak hadir juga Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya, Kepala Komunikasi Perusahaan Yulianto Aji Sadono, dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Chaeruddin Berlian.
Saat tiba, Tito menyempatkan diri melihat arena yang akan dipakai untuk olahraga metembak serta melihat anggota marinir uji kebolehan memasak di food truck. Tito sempat mengutarakan kesiapannya mengikuti olahraga tersebut hari ini.
"Siap dong," tuturnya singkat. Ia kemudian mengikuti acara sambutan sebelum olahraga menembak dimulai.
Olahraga menembak dimulai pukul 09.15 dan direncanakan berakhir pukul 12.15 WIB.
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
2 Februari 2024
Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
1 Februari 2024
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia
Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.