Awal Tahun Meroket, Inflasi Akhir Tahun Bisa Tembus 4 Persen  

Kamis, 2 Februari 2017 10:43 WIB

Antrean warga mengurus STNK dan BPKB menjelang kenaikan tarif. M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi memperkirakan inflasi akhir tahun melonjak hingga 4 persen lantaran inflasi Januari meroket ke level 0,97 persen. Menurut Eric, inflasi tinggi menunjukkan kondisi ekonomi belum membaik. "Inflasi yang tinggi pada Januari bukan tanda perbaikan ekonomi, karena penyebabnya tekanan dari sisi supply, bukan demand," kata Eric saat dihubungi, Rabu, 1 Februari 2017.

Badan Pusat Statistik mencatat, laju inflasi atau indeks harga konsumen Januari 2017 sebesar 0,97 persen. Sedangkan secara tahunan, inflasi mencapai 3,49 persen. Dua angka itu lebih tinggi dibanding inflasi tahunan pada Januari 2015 yang mencapai 6,96 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 4,14 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan peningkatan inflasi awal tahun sangat dipengaruhi kenaikan harga barang yang diatur pemerintah atau administered prices. "Kontribusinya sebesar 2,57 persen," ucapnya. Sedangkan tingkat inflasi inti sebesar 0,56 persen dan inflasi harga bergejolak 0,67 persen.

Komponen terbesar penyumbang inflasi tersebut berasal dari sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil hingga 0,43, di antaranya kenaikan biaya pengurusan surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang menyumbang 0,23 persen.

Peningkatan inflasi juga bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Pencabutan subsidi tarif dasar listrik bagi pengguna golongan 900 volt ampere mulai berdampak 0,19 persen terhadap inflasi. "Ini kaitannya dengan keinginan pemerintah menjaga defisit APBN 2017," ucap Eric.

Pemerintah sebelumnya mematok defisit di level 2,41 persen atau sekitar Rp 330 triliun terhadap produk domestik bruto. Kenaikan bea pengurusan STNK berkontribusi terhadap penerimaan negara bukan pajak.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, mengatakan kenaikan tarif listrik nonsubsidi secara bertahap baru terefleksi pada inflasi Februari 2017. Ia mengapresiasi tingkat inflasi harga bergejolak yang cenderung stabil dibanding tren sebelumnya. "Inflasi volatile food cenderung stabil memasuki masa panen raya, sehingga diharapkan dapat mengimbangi dampak kenaikan tarif listrik 900 volt ampere," ujar Josua.

PUTRI ADITYOWATI




Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

3 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

4 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

12 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

12 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

13 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

13 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya