Diproyeksi Naik Tahun Ini, Ekspor Produk Sawit 27 Juta Ton

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 06:00 WIB

Kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor produk sawit secara keseluruhan pada 2017 diproyeksi akan mencapai 27 juta ton, atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2016 yang tercatat sebesar 25,1 juta ton.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang menyatakan ekspor produk sawit diharapkan meningkat meskipun tercatat pada 2016 menurun sebesar 5%.

"Untuk 2017, ekspor masih sedikit konservatif," kata Togar, dalam dalam jumpa pers Refleksi Industri Kelapa Sawit 2016 dan Prospek 2017, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.

Berdasarkan data GAPKI, total ekspor produk sawit tersebut terbagi dalam crude palm oil (CPO) mentah sebanyak 5,5 juta ton, produk refine CPO sebanyak 18 juta ton, palm kernel oil (PKO) dan refine PKO sebanyak 1,5 juta ton, biodiesel 500 ribu ton dan oleo chemical sebanyak 1,5 juta ton.

Sementara pada 2016, ekspor minyak sawit Indonesia untuk CPO dan turunannya mengalami penurunan sebesar lima persen. Tercatat pada 2015 ekspor sebesar 26,4 juta ton, dan menjadi 25,1 juta ton pada 2016.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mengatakan bahwa penurunan ekspor tersebut selain diakibatkan melemahnya permintaan pasar luar negeri, juga disebabkan penurunan produksi dalam negeri. Tercatat, produksi pada 2016 turun tiga persen menjadi 34,5 juta ton dari sebelumnya 35,5 juta ton.

"Tahun 2017, harapannya pemerintah membantu dalam menyelesaikan hambatan perdagangan di berbagai negara sehingga mencapai target peningkatan ekspor Indonesia," kata Joko.

Penurunan ekspor terjadi karena permintaan pasar global yang melemah hampir di semua negara tujuan ekspor dan penggunaan CPO untuk program mandatori bahan bakar nabati (B-20) yang telah berjalan secara konsisten. Sementara untuk pasar Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, cenderung mengalami kenaikan.

Amerika Serikat mencatatkan peningkatan impor minyak sawit dari Indonesia yang signifikan yakni sebesar 43% atau dari 758,55 ribu ton pada 2015, dan menjadi 1,08 juta ton pada 2016. Negara-negara Uni Eropa juga mencatatkan kenaikan permintaan sebesar tiga persen dari sebelumnya 4,2 juta ton menjadi 4,4 juta ton pada 2016.

Secara nilai, pada 2016 industri sawit menyumbangkan devisa sebesar US$18,1 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 3% jika dibandingkan dengan nilai ekspor minyak sawit 2015 sebesar US,67 miliar.

Sebaliknya negara utama pengimpor minyak sawit asal Indonesia yaitu India, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Pakistan mencatatkan penurunan permintaan. Tiongkok mencatatkan penurunan cukup signifikan sebesar 19 persen atau dari 3,99 juta ton menjadi 3,23 juta ton.

Permintaan minyak sawit dari Pakistan pada 2016 turun sebesar 5,5 persen atau dari 2,19 juta ton turun menjadi 2,07 juta ton. Untuk India tercatat mengalami penurunan tipis sebesar 0,3 persen atau dari 5,8 juta ton menjadi 5,78 juta ton pada 2016.

Pada 2017, produksi CPO dalam negeri diproyeksikan mencapai 35,5 juta ton dan Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 3,2 juta ton.
BISNIS.COM

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

37 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

39 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

45 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

46 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

48 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

48 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

57 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

58 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

59 hari lalu

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya