Ekspor Manufaktur Dibayangi 'Trump Effect'  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 31 Januari 2017 20:58 WIB

Pekerja mengecat kayu bahan dasar pembuatan mebel di Manggarai, Jakarta, 23 Juni 2015. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, realisasi pertumbuhan produksi industri manufaktur kelas menengah besar sektor furnitur dan kerajinan hanya bertumbuh 0,88% pada kuartal I/2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar menilai ekspor manufaktur pada 2017 masih akan dibayangi ketidakpastian dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Kita berharap ekspor bisa meningkat, walaupun masih ada ketidakpastian dari Trump Effect. Prediksi global juga masih akan berubah lagi karena Trump Effect ini," katanya dalam diskusi Indonesia Economic Outlook 2017 di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.

Haris menuturkan, tidak hanya Amerika Serikat, banyak negara juga memberlakukan kebijakan proteksionisme. Namun hal itu seharusnya membuka peluang lain yang bisa dimanfaatkan Indonesia. Misalnya, dia melanjutkan, saat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).

"Selain dengan Uni Eropa, kita bisa memanfaatkan Inggris yang kala itu tengah mencari mitra baru," ujarnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor sepanjang tahun lalu mencapai US$ 144,43 miliar atau turun 3,95 persen dibanding tahun 2015 lantaran lesunya perdagangan global. Kinerja ekspor yang tertekan dikompensasi penurunan impor yang lebih dalam, yang sepanjang 2016 mencapai US$ 135,65 miliar atau turun 4,94 persen dibanding tahun lalu. Dengan demikian, neraca perdagangan mencatat surplus US$ 8,78 miliar, lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang surplus US$ 7,67 miliar.

Adapun ekspor nonmigas mencapai US$ 131,35 miliar atau naik 0,34 persen dibanding periode yang sama pada 2015.

Haris mengatakan ada sepuluh jenis barang utama yang sampai saat ini memegang pengaruh penting dalam ekspor nonmigas Indonesia, yakni bahan bakar minyak, mesin dan peralatan listrik, perhiasan, kendaraan, karet, mesin mekanik, pakaian jadi, abu logam, besi dan baja, serta benda olahan besi dan baja.

Adapun negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia masih didominasi Cina sebesar US$ 1,86 miliar. Amerika Serikat berada di posisi kedua sebesar US$ 1,46 miliar, disusul Jepang sebesar US$ 1,24 miliar.

"Sedang kami kaji kira-kira tumbuh berapa persennya. Yang pasti target pertumbuhan industri 5,5 persen. Kami akan terus kaji industri mana saja yang kita dorong," kata Haris.

ANTARA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya