Anak Usaha Mitra Pinasthika Lepas Saham di FPG Insurance

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 31 Januari 2017 15:15 WIB

Suasana pameran tahunan industri komponen otomotif, aksesoris kendaraan, serta industri pendukung, dalam "The 8th Indonesia International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2016" di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, 29 maret 2016. Pameran tersebut diikuti oleh 1.100 exhibitor peserta dari 28 negara. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT MPMRent, mengumumkan penjualan seluruh saham yang dimiliki di PT FPG Insurance Indonesia, perusahaan asuransi umum di bawah Zuellig Group. Pelepasan saham tersebut merupakan upaya perusahaan untuk berfokus pada pengembangan bisnis.

“Kami juga ingin secara konsisten terus berinovasi, serta menciptakan bisnis baru yang menambah nilai lebih di bidang logistik,” demikian diungkapkan manajemen MPM Rent, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca : Saham-saham Perusahaan AS Anjlok Jelang Pertemuan The Fed

Penandatanganan perjanjian jual-beli saham telah dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2016 dan mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 30 Desember 2016. Adapun pengesahan dokumen oleh OJK telah diterima oleh MPMRent pada tanggal 25 Januari 2017. Namun perseroan enggan merinci perusahaan yang membeli saham FPG Insurance dan berapa nilai transaksinya.

Pada 2016, MPMRent memperluas produk dan layanan jasa otomotif. Di antaranya perusahaan meluncurkan layanan rental kendaraan jangka pendek dengan nama HOP Daily Rent dan Shuttle di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Tahun ini, MPMRent akan memperlebar jangkauannya ke bisnis logistik dengan margin yang lebih tinggi dan nilai lebih.

Perseroan juga telah berhasil merekrut sejumlah personil utama dari beberapa perusahaan logistik ternama di Indonesia untuk mengakselerasi investasinya di bidang tersebut.

Baca : PP Properti Jajaki Ekspansi ke Manado dan Makassar

Pada peridoe Januari-September 2016, MPMX membukukan pendapatan sebesar Rp 13,2 triliun atau naik 9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015. CEO MPM Group, Rudy Halim, menyatakan pertumbuhan itu didorong oleh kenaikan di segmen consumer auto parts sebesar 25 persen, serta segmen distribusi dan ritel yang juga naik 11 persen. Seiring kenaikan pendapatan, perseroan membukukan laba bersih Rp 290 miliar.

“Pertumbuhan positif juga terlihat dari arus kas operasional perusahaan yang naik 24 persen,” ujarnya.

Mitra Pinasthika adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan retail otomotif, suku cadang, layanan kendaraan bermotor serta keuangan. Mayoritas saham MPMX atau sebesar 48,6 dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan afiliasinya. Sisanya oleh Morninglight Investments S.a.r.l, Claris Investments Pte. Ltd, dan publik.

PRAGA UTAMA

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MIND ID Jadi Mayoritas di Vale Indonesia, Block Voting Vale Canada dan Sumitomo Batal

26 Februari 2024

MIND ID Jadi Mayoritas di Vale Indonesia, Block Voting Vale Canada dan Sumitomo Batal

MIND ID mengkonfirmasi perjanjian block voting VCL dan SMM dibatalkan, seiring dengan pelepasan saham 14 persen saham Vale Indonesia hari ini.

Baca Selengkapnya

Tebus 14 Persen Saham Vale Indonesia, MIND ID Rogoh US$ 300 Juta, Ada Buat Right Issue

26 Februari 2024

Tebus 14 Persen Saham Vale Indonesia, MIND ID Rogoh US$ 300 Juta, Ada Buat Right Issue

MIND ID mengeluarkan uang hingga US$ 300 juta untuk mendapatkan 14 persen saham Vale Indonesia. Dengan demikian porsi MIND ID jadi 34 persen.

Baca Selengkapnya

Divestasi Saham Vale Indonesia Rampung, Harga Rp 3.050 Per Saham

26 Februari 2024

Divestasi Saham Vale Indonesia Rampung, Harga Rp 3.050 Per Saham

Divestasi Vale Indonesia sah terlaksana. MIND ID menebus saham di harga Rp 3050 per saham. MIND ID jadi pemegang saham mayoritas.

Baca Selengkapnya

Disebut Sepakat Divestasi Rp 3.000 Per Saham, Vale Indonesia: Belum Ada Perjanjian soal Harga

22 Februari 2024

Disebut Sepakat Divestasi Rp 3.000 Per Saham, Vale Indonesia: Belum Ada Perjanjian soal Harga

Vale Indonesia angkat bicara soal divestasi sahamnya ke MIND ID yang disebut telah disepakati harganya di Rp 3.000 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Divestasi Saham Vale Disebut Beres Pekan Depan, Erick Janji Kebut Hilirisasi

20 Februari 2024

Divestasi Saham Vale Disebut Beres Pekan Depan, Erick Janji Kebut Hilirisasi

Erick Thohir menyebut divestasi saham saham Vale merupakan momentum yang sangat baik untuk mendorong hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya