Bank Indonesia Senang Warga Papua Antusias Tukar Uang Baru  

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 11:22 WIB

Warga menunjukan mata uang rupiah yang baru di luncurkan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 19 Desember 2016. Untuk pecahan kertas, Rp 5.000 (gambar utama K.H Idham Chalid), Rp 2.000 (gambar utama Mohammad Hoesni Thamrin) dan Rp 1.000 (gambar utama Tjut Meutia). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Timika - Warga Papua antusias menyambut terbitnya mata uang rupiah baru dengan beramai-ramai menukar mata uang lama mereka di bank setempat. Asisten Manajer Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Papua Fransco L Tentua mengatakan, sejak uang NKRI baru resmi diluncurkan pada Senin, 19 Desember 2016, sambutan warga Papua sangat positif.

Baca: Begini Cara Go-Jek Manfaatkan Ceruk Cuan Belanja Online

"Beberapa waktu lalu masyarakat berbondong-bondong datang menukar uang baru di bank-bank. Apalagi ada gambar pahlawan Papua (Frans Kaisiepo) di mata uang baru lembaran Rp 10 ribu," kata Fransco di Timika, Senin, 30 Januari 2017.

BI Jayapura, kata dia, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mata uang baru tersebut ke seluruh pelosok di Papua. Di antaranya Jayapura, Biak, Timika, dan Merauke.

Baca: Kejaksaan Periksa Wakil Dirut Pertamina Hari Ini

Tahap pertama, edukasi dan sosialisasi diberikan kepada para petugas teler perbankan yang sehari-hari melayani transaksi keuangan para nasabah. "Program edukasi dan sosialisasi ini sangat penting bagi kalangan perbankan karena mereka yang menjadi ujung tombak utama dalam penyaluran uang baru ke para nasabah. Kalau perbankan saja belum tahu, apalagi masyarakat," kata Fransco.

Baca: Tersangka Faktur Pajak Palsu Rugikan Negara Rp 123 Miliar

Adapun kegiatan edukasi dan sosialisasi penggunaan uang baru ke kalangan pemerintah daerah di semua kabupaten/kota di Provinsi Papua akan dilakukan kemudian, ditangani langsung para pimpinan BI Kantor Perwakilan Provinsi Papua.

Fransco mengatakan distribusi uang baru akan dilakukan secara bertahap dari BI Jayapura ke semua daerah melalui kantor kas titipan BI yang ada di daerah-daerah tersebut.

Baca: Temui Pimpinan DPR, Rizieq & GNPF-MUI Adukan Logo Palu Arit

"Dengan adanya kantor kas titipan BI di beberapa kabupaten, secara bertahap kami mulai mendistribusikan uang baru ini ke semua daerah. Sekarang distribusinya masih sedikit, sekadar untuk pengenalan, sambil terus melakukan edukasi dan sosialisasi," ucap Fransco.

Pada uang kertas baru pecahan Rp 10 ribu, tergambar Frans Kaisiepo, yang merupakan salah satu pahlawan nasional.

Nama besar Frans Kaisiepo telah diabadikan sebagai nama bandara di Biak, tanah kelahirannya. Selain itu, namanya disematkan di kapal perang Indonesia, yakni KRI Frans Kaisiepo, pada 2010.

Baca: Cerita Rizieq Soal Palu Arit dan Seandainya Menginjak Semut

Masyarakat Papua mengenal Kaisiepo sebagai Gubernur Irian Barat ke-4 pada masa pemerintahan Presiden Sukarno, yakni pada 1964-1973. Frans juga menjadi pelopor nama Irian, yang memiliki arti semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah takluk di tangan Belanda.

Atas jasa dan perjuangannya terhadap tanah Papua dan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah RI menganugerahkan, Kaisiepo, yang juga pahlawan Trikora, ini dengan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI Nomor 077/TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993.

ANTARA


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya