Pekan Depan, Kurs Rupiah Waspadai Penguatan Dolar AS  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 29 Januari 2017 12:41 WIB

REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Analis senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan untuk perdagangan sepanjang pekan depan, yakni pada 30 Januari–3 Februari 2017, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akan menjadi sentimen pergerakan mata uang lainnya termasuk rupiah.

"Untuk pekan depan, waspadai penguatan dolar AS. Sepertinya Presiden AS Donald Trump baru saja menandatangani beberapa kebijakan yang akan segera direalisasikan," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 29 Januari 2017.

Baca: Kadin: Trump Effect, Rupiah Berpotensi Melemah

Menurut Reza, meski pasar masih mengkhawatirkan kebijakan proteksionis yang akan dijalankan Trump, tapi dengan penandatanganan beberapa kebijakan itu bisa menjadi sentimen positif untuk dolar Amerika.

"Dalam pandangan lain, ini bisa saja menjadi gambaran bahwa kebijakan Trump akan mendorong industri manufaktur Negeri Abang Sam untuk tumbuh, sehingga ini menjadi sentimen positif penguatan dolar AS," ucapnya.

Baca: Sesi Pagi, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.346

Reza memperkirakan pada pekan depan, rupiah akan bergerak dalam kisaran support Rp 13.409 dan resisten Rp 13.300 per dolar Amerika.

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada Jumat, 27 Januari lalu, rupiah ditutup melemah 0,25 persen ke level Rp 13.359 dari hari sebelumnya di Rp 13.325 per dolar Amerika.

DESTRIANITA

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya