OJK Lakukan SNLK Sebagai Upaya Inklusi Keuangan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 27 Januari 2017 23:01 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan panitia seleksi calon anggota Dewan Komisioner OJK di Kementerian Keuangan, Jakarta, 16 Januari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei nasional literasi keuangan (SNLK) sebagai upaya inklusi keuangan di Indonesia.

"SNLK adalah cara untuk mendapatkan gambaran tingkat pemahaman, tingkat pengetahuan dan ketrampilan dari masyarakat maupun tingkat penggunaan terhadap produk dan layanan industri jasa keuangan," kata Kepala OJK Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda di Manado, Jumat, 27 Janauri 2017.

Sebelum melakukan survei, pihaknya membuat sebuah strategi nasional yang tujuannya agar kegiatan dan tugas OJK bisa terlaksana, terstruktur dan terukur.

"Di dalam strategi tersebut juga ditetapkan minimal ada peningkatan dalam setiap tahun itu literasi meningkat dua persen dan inklusi meningkat dua persen juga."

Selain itu juga minimal dalam setiap tiga tahun dilakukan survei untuk mengupdate tingkat literasinya.

Menurutnya, hasil survei dimaksud menjadi masukan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang di dalamnya juga terdapat aspek inklusi keuangan, yang menjadi pedoman bagi OJK dan industri jasa keuangan dalam melaksanakan kegiatan dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

"Satu-satunya cara untuk mengetahui tingkat literasi hanya melalui survei, sedang penggunaan kita memiliki sarana lain yaitu dengan memperhatikan jumlah rekening yaitu dengan melihat penambahan jumlah rekening di lembaga jasa keuangan," katanya.

Pertama kali OJK melaksanakan survei nasional literasi keuangan (SNLK) pada tahun 2013 yang mengasilkan literasi keuangan 21,84 persen dan indeks inklusi keuangan 59,74 persen.

Jadi dari setiap 100 penduduk di Indonesia hanya 21 orang yang punya pengetahuan produk atau layanan jasa keuangan. Demikian pula, dari 100 penduduk Indonesia, hanya 59 orang yang memiliki akses terhadap produk atau layanan jasa keuangan.

Sementara SNLK kedua yang dilakukan OJK di seluruh provinsi yang mencakup 9.680 responden di 64 kota dengan mempertimbangkan gender, strata wilayah, umur, pengeluaran, pekerjaan dan tingkat pendidikan menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 29,66 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82 persen.

Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras OJK dan industri jasa keuangan, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, katanya.

Otoritas Jasa Keuangan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 memiliki fungsi mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan sekaligus melindungi konsumen, khususnya dalam berinteraksi dengan industri jasa keuangan.

Perlindungan masyarakat dalam konteks preventif memiliki aspek literasi dan edukasi keuangan dan 'capacity building' yang membutuhkan strategi khusus dalam implementasinya.

ANTARA

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

27 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

57 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya