Ini Kerugian bila Impor Hewan dengan Zona Based  

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 08:55 WIB

Pekerja tengah menurunkan sapi impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 2 September 2015. Impor sapi potong dari Australia akan dilakukan pada Agustus hingga Desember 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Peternakan Nasional Teguh Boediyana menyebutkan kerugian mengimpor hewan dari negara yang belum sepenuhnya bebas penyakit mulut dan kuku (PMK). Masalah utamanya tentu berada di sekitar potensi adanya penyakit tersebut yang mungkin dibawa hewan-hewan itu.

"Utamanya adalah soal penyakit. Kalau kena PMK, target swasembada daging 2017 hanya impian," kata Teguh saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 26 Januari 2017.

Baca juga:
Patrialis Akbar Ditangkap KPK, Hamdan Zoelva: Sangat Kaget
Begini Alur Uang Suap Basuki Hariman ke Patrialis Akbar


Menurut Teguh, mengubah aturan impor dari zona based ke country based merupakan perlindungan untuk peternakan rakyat. Sebab, jika memakai country based, akan lebih aman dan tak ada risiko yang timbul.

Namun, jika memang masih diperlakukan zona based, akan berisiko banyak hal. Salah satunya berkurangnya pendapatan sektor pariwisata jika penyakit mulut dan kuku pada hewan mewabah. "Karena penyakit ini perlu dibersihkan," ujar Teguh.

Teguh menambahkan, masalah kedua adalah menurunnya pendapatan peternak rakyat, karena jumlah daging impor dari India, misalnya, sudah mencapai 100 ribu ton. Alasannya karena pemerintah berharap harga daging bisa turun dan harganya lebih murah dari daging asal peternak rakyat.

Simak: Hati-hati, Salah Hitung Pajak Bisa Berakhir di Penjara

Meski sudah mengajukan gugatan terkait Undang-Undang Nomor 41 tahun 2014 yang mengatur tentang zona based, sudah delapan bulan para penggugat menunggu keputusan. "Pemerintah malah menggunakan peluang itu untuk memasukkan daging yang tak bebas PMK," ucap Teguh.

Teguh mengungkapkan, kerugian di peternak rakyat sudah terasa, karena mereka harus bersaing dengan daging impor yang murah. Yang ditakutkan oleh Teguh, para peternak rakyat ini lama-lama akan semakin mengalami kemunduran.

Menurut anggota Presidium Dewan Peternakan Nasional, Edy Wijayanto, kerugian akibat kebijakan zona based mencapai 50 persen dari aturan yang lama. Ini sudah mulai dirasakan ketika daging impor mulai deras masuk pada pertengahan tahun lalu.

Edy mencontohkan, jika sebelumnya peternak rakyat di rumah potong hewan bisa memotong 60 ekor dalam sehari, kini mereka hanya bisa memotong 30-35 ekor sehari.

DIKO OKTARA


Berita terkait

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

4 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

5 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

3 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

4 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

6 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya