Pengunjung galeri BEI berbincang dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi cenderung menguat. Analis Senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan saat ini pelaku pasar masih menunggu kejelasan arah pasar global pasca pelantikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, maupun sentimen rilis kinerja sebagian emiten.
"Hal-hal yang akan dilakukan Trump dalam beberapa hari ke depan menjadi perhatian penting para pelaku pasar karena dapat memberikan pengaruh yang cukup besar ke pasar," kata Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 Januari 2017.
Meski demikian Reza memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG diharapkan mencoba untuk berbalik menguat. "Indeks diperkirakan akan berbalik menguat dengan menyentuh level support 5.268 dan resisten 5.285," kata Reza.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup di zona merah, turun 3,34 poin atau 0,06 persen ke level 5.250,96. Pergerakan laju rupiah yang menguat dengan memanfaatkan pelemahan laju dolar AS, dan variatif positifnya laju bursa saham Asia tidak cukup kuat mengangkat IHSG.
Minimnya sentimen di dalam negeri membuat laju IHSG mejadi sedikit tertahan. Padahal laju bursa saham AS cenderung berada di zona hijau setelah menanggapi pidato Presiden Trump pasca pelantikan.
Menurut Reza, kemarin pelaku pasar sempat menjauhi pasar di awal perdagangan untuk mengamankan posisi dan terlihat bersikap wait and see seperti menunggu sentimen tertentu.