Donald Trump Dilantik, Perbaikan Indeks Daya Saing Mendesak  

Sabtu, 21 Januari 2017 16:49 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pidatonya pada upacara peresmian dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di depan para undangan dan pendukungnya di Washington, AS, 20 Januari 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kehutanan, Nur Mahmudi Ismail, meminta pemerintah meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Competitiveness Index. Menurut dia, hal tersebut sangat mendesak terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Saat ini, Menteri Kehutanan periode 1999-2001 tersebut berujar, ranking Indonesia dalam global competitiveness index menurun signifikan. Pada 2015, kata dia, Indonesia menempati peringkat ke-37 dari 140 negara. Namun, tahun lalu posisi Indonesia turun dan menempati peringkat ke-41 dari 138 negara.

“Kita perlu betul-betul meningkatkan global competitiveness index pada saat AS mulai sadar dan akan meningkatkan global competitiveness index mereka," kata Mahmudi yang juga Wali Kota Depok periode 2006-2016 itu dalam diskusi di Al Jazeerah Signature, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2017.

Menurut Mahmudi, tanda adanya rencana peningkatan daya saing AS terlihat dari keinginan Trump untuk memproteksi perdagangan dengan memberlakukan tarif bea masuk hingga 35-45 untuk Cina dan Meksiko. Selain itu, Trump juga ingin meningkatkan upah minimum dan mengurangi pajak.

Dengan besarnya jumlah ekspor non minyak dan gas (migas) Indonesia yang begitu besar ke AS, menurut Mahmudi, daya saing mutlak diperlukan untuk menghadapi kebijakan proteksionisme Trump. "Supaya kita tetap bertahan, kita harus meningkatkan daya saing, terutama peningkatan kualitas tenaga kerja, kesehatan, dan penerapan teknologi."

Anggota Dewan Pakar Ikatan Alumni Program Habibie, Rony Mamur Bishry, sepakat dengan Mahmudi. Rony mengatakan, peningkatan daya saing diperlukan untuk menghadapi tantangan perekonomian di masa depan. "Daripada kita takut dengan Trump, kita siapkan diri kita sendiri saja," ujar Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia itu.

Tadi malam, Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Dalam kampanyenya, Trump selalu memberikan sinyal bahwa ia akan menerapkan kebijakan proteksionis. Selain itu, dia akan mengurangi pajak, menaikkan upah minimum, dan memulangkan imigran ilegal yang banyak tersebar di AS.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.

Baca Selengkapnya

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

20 Juni 2023

Persilakan Kaesang dari Solo Maju Pilkada Depok, Elit Gerindra: Dulu Juga Ada dari Kediri

Ketua Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Depok Nuroji menyatakan partainya masih fokus pada pilpres dan menganggap dukungan buat Kaesang hanya gimik

Baca Selengkapnya

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

30 Maret 2023

PKS Digdaya di Depok, Yusfitriadi: PDI Perjuangan Butuh Sosok seperti Kaesang Jokowi

Untuk menghentikan kedigdayaan PKS di Depok, PDI Perjuangan butuh sosok seperti Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

29 Maret 2023

Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

Ketua Harian DPP GP Center Thomas Djunianto, menyatakan pihaknya mengirim postingan mendukung Kaesang Pangarep di Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

13 Januari 2023

Para Koruptor Ini Mendadak Sakit Setelah Dicokok KPK: Lukas Enembe sampai Setya Novanto

Lukas Enembe tampil dengan kursi roda setalah KPK tetapkan tersangka. Sebelumnya, beberapa koruptor mendadak sakit usai dicokok KPK, ada Setya Novanto

Baca Selengkapnya

Polisi Kirim Balik Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail ke Jaksa

22 Oktober 2018

Polisi Kirim Balik Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail ke Jaksa

Masa pencekalan terhadap Nur Mahmudi Ismail telah diperpanjang enam bulan.

Baca Selengkapnya

Polisi Melengkapi Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail dari Kejari

11 Oktober 2018

Polisi Melengkapi Berkas Korupsi Nur Mahmudi Ismail dari Kejari

Kasubbag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus akan segera melengkapi berkas perkara dugaan korupsi bekas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.

Baca Selengkapnya

Jaksa Minta Polisi Lengkapi Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail

9 Oktober 2018

Jaksa Minta Polisi Lengkapi Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail

Jaksa telah mengembalikan berkas pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail ke polisi sejak pekan lalu. Alasannya ...

Baca Selengkapnya

Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail Diserahkan ke Kejaksaan

24 September 2018

Berkas Pemeriksaan Nur Mahmudi Ismail Diserahkan ke Kejaksaan

Polisi telah merampungkan pemeriksaan terhadap Nur Mahmudi Ismail terkait dugaan korupsi proyek pelebaran Jalan Nangka, Cimanggis, Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Korupsi Jalan Nangka, Nur Mahmudi Ismail Bantah Bantu Perizinan

14 September 2018

Korupsi Jalan Nangka, Nur Mahmudi Ismail Bantah Bantu Perizinan

Kuasa hukum tersangka korupsi Jalan Nangka Nur Mahmudi Ismail membantah penyidik menanyakan kejanggalan perizinan pembangunan terhadap Cempaka Group

Baca Selengkapnya