TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyasar kelas menengah yang tumbuh di Indonesia dan Asia Tenggara menjadi wisatawan di negeri yang terkenal akan bangunan bersejarah dan fenomena alam tersebut, sebagai upaya membalik resesi ekonomi panjang selama dua tahun terakhir.
Kepala Badan Pariwisata Rusia untuk Asia, Alexander Busov, Jumat, 20 Januari 2017 mengunjungi Jakarta untuk mempromosikan tujuan-tujuan wisata di negaranya di hadapan puluhan perusahaan jasa perjalanan Indonesia.
Pariwisata kini menjadi pilihan alternatif bagi Rusia untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang terus turun sampai ke level negatif dalam dua tahun terakhir, akibat rendahnya harga minyak dunia dan sanksi negara-negara Barat yang memukul sektor energi yang selama menjadi andalan.
Sektor pariwisata selama beberapa tahun terakhir selalu menyumbang empat sampai enam persen produk domestik bruto dengan kontribusi pembukaan lapangan kerja mencapai hampir empat juta. Rusia juga menempati peringkat ke-10 negara tujuan turis asing pada tahun lalu.
Namun pengunjung asing di negeri beruang itu kebanyakan berasal dari sesama negara Eropa. Sementara wisatawan dari kawasan Asia Tenggara masih sangat sedikit meski mempunyai jutaan kelas menengah baru yang mampu berlibur ke luar negeri.
Statistik dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa wisatawan ke luar negeri telah mencapai 6,3 juta orang pada 2015 dan selalu naik setiap tahunnya.
"Jumlah turis asal Indonesia yang mengunjungi Rusia ada sekitar 20.000 orang pada tahun lalu, kalah jauh dibanding Prancis yang menjadi favorit bagi 200.000-an orang Indonesia," kata kepala asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia, Asnawi Bahar, yang juga hadir dalam promosi Rusia, di Jakarta, itu.
Asnawi menduga kurangnya antusiasme warga Indonesia untuk mengunjungi negara dengan daratan terluas di dunia itu disebabkan kurang promosi dan citra Rusia di mata wisatawan yang masih buruk. Hal ini dibuktikan survei Asosiasi Biro Perjalanan Rusia (ATOR), bahwa ada keluhan tentang buruknya infrastruktur dan rasisme.
Padahal, Rusia kini bisa menjadi tujuan melancong ke luar negeri yang lebih murah, relatif dibanding negara-negara Eropa lain, di tengah terus turunnya nilai mata uang rubel.
Namun di sisi lain Asnawi memperkirakan kunjungan ke Rusia akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 50.000 orang pada tahun 2018 saat negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Busov, Kepala Badan Pariwisata Rusia untuk Asia, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah membuka kantor pusat informasi untuk biro perjalanan di negara-negara Asia Tenggara di Hanoi yang ingin mencari rekan bisnis dengan jaminan pemerintah.
"Kami ingin memastikan pelaku biro perjalanan bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi wisata di negara kami dan mendapat rekan bisnis yang dapat diandalkan karena dijamin langsung oleh pemerintah Rusia," kata Busov, yang ingin menghapus citra negatif negaranya di mata publik Indonesia.
Rusia bahkan telah mengantisipasi kebutuhan turis Muslim asal Indonesia dengan menyiapkan paket-paket wisata halal bersertifikat internasional.
"Kami berharap dengan promosi ini, jumlah kunjungan dari negara kami ke Indonesia atau sebaliknya bisa lebih berimbang," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dalam kesempatan yang sama.
ANTARA
Berita terkait
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
54 hari lalu
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGrup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?
55 hari lalu
InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?
Baca SelengkapnyaSandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024
10 Januari 2024
Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja
7 November 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.
Baca SelengkapnyaMas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.
20 April 2023
Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaUniversitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata
20 April 2023
Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaDinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak
14 Maret 2023
PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.
Baca SelengkapnyaTak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023
23 Desember 2022
Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaHertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent
24 November 2022
Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.
Baca SelengkapnyaSMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia
29 Agustus 2022
Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.
Baca Selengkapnya