Rusia Sasar Turis Indonesia, Mengapa?

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 21 Januari 2017 10:29 WIB

Sejumlah orthodoks Rusia berkumpul untuk berendam di kolam renang es dalam perayaan Epiphany di gereja Holy Trinity di Moskow, Rusia, 18 Januari 2017. AP/Alexander Zemlianichenko Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyasar kelas menengah yang tumbuh di Indonesia dan Asia Tenggara menjadi wisatawan di negeri yang terkenal akan bangunan bersejarah dan fenomena alam tersebut, sebagai upaya membalik resesi ekonomi panjang selama dua tahun terakhir.

Kepala Badan Pariwisata Rusia untuk Asia, Alexander Busov, Jumat, 20 Januari 2017 mengunjungi Jakarta untuk mempromosikan tujuan-tujuan wisata di negaranya di hadapan puluhan perusahaan jasa perjalanan Indonesia.

Pariwisata kini menjadi pilihan alternatif bagi Rusia untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang terus turun sampai ke level negatif dalam dua tahun terakhir, akibat rendahnya harga minyak dunia dan sanksi negara-negara Barat yang memukul sektor energi yang selama menjadi andalan.

Sektor pariwisata selama beberapa tahun terakhir selalu menyumbang empat sampai enam persen produk domestik bruto dengan kontribusi pembukaan lapangan kerja mencapai hampir empat juta. Rusia juga menempati peringkat ke-10 negara tujuan turis asing pada tahun lalu.

Namun pengunjung asing di negeri beruang itu kebanyakan berasal dari sesama negara Eropa. Sementara wisatawan dari kawasan Asia Tenggara masih sangat sedikit meski mempunyai jutaan kelas menengah baru yang mampu berlibur ke luar negeri.

Statistik dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa wisatawan ke luar negeri telah mencapai 6,3 juta orang pada 2015 dan selalu naik setiap tahunnya.

"Jumlah turis asal Indonesia yang mengunjungi Rusia ada sekitar 20.000 orang pada tahun lalu, kalah jauh dibanding Prancis yang menjadi favorit bagi 200.000-an orang Indonesia," kata kepala asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia, Asnawi Bahar, yang juga hadir dalam promosi Rusia, di Jakarta, itu.

Asnawi menduga kurangnya antusiasme warga Indonesia untuk mengunjungi negara dengan daratan terluas di dunia itu disebabkan kurang promosi dan citra Rusia di mata wisatawan yang masih buruk. Hal ini dibuktikan survei Asosiasi Biro Perjalanan Rusia (ATOR), bahwa ada keluhan tentang buruknya infrastruktur dan rasisme.

Padahal, Rusia kini bisa menjadi tujuan melancong ke luar negeri yang lebih murah, relatif dibanding negara-negara Eropa lain, di tengah terus turunnya nilai mata uang rubel.

Namun di sisi lain Asnawi memperkirakan kunjungan ke Rusia akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 50.000 orang pada tahun 2018 saat negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Busov, Kepala Badan Pariwisata Rusia untuk Asia, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah membuka kantor pusat informasi untuk biro perjalanan di negara-negara Asia Tenggara di Hanoi yang ingin mencari rekan bisnis dengan jaminan pemerintah.

"Kami ingin memastikan pelaku biro perjalanan bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi wisata di negara kami dan mendapat rekan bisnis yang dapat diandalkan karena dijamin langsung oleh pemerintah Rusia," kata Busov, yang ingin menghapus citra negatif negaranya di mata publik Indonesia.

Rusia bahkan telah mengantisipasi kebutuhan turis Muslim asal Indonesia dengan menyiapkan paket-paket wisata halal bersertifikat internasional.

"Kami berharap dengan promosi ini, jumlah kunjungan dari negara kami ke Indonesia atau sebaliknya bisa lebih berimbang," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dalam kesempatan yang sama.

ANTARA

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

55 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya