Kasus Suap Rolls-Royce, Saham Garuda Anjlok 2,2 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 20 Januari 2017 01:48 WIB

Dirut Garuda indonesia, Emirsyah Satar, meninggalkan kantor Kementerian BUMN usai bertemu Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta, 11 Desember 2014. Pertemuan tersebut terkait pengunduran dirinya. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham maskapai milik pemerintah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), pada penutupan perdagangan Kamis, 19 Januari 2017, anjlok 8 poin atau 2,26 persen menjadi Rp 346 per saham. Pada perdagangan Kamis pagi, awalnya harga saham Garuda dibuka di level Rp 362 per saham dan perlahan mulai anjlok menjadi Rp 350 per saham pada pukul 14.11.

Penurunan itu setelah pada penutupan perdagangan Rabu, 18 Januari 2017, harga saham GIAA justru ditutup melonjak hampir 6 persen menjadi Rp 354 per saham.

Sentimen negatif yang dialami saham GIAA seiring dengan penetapan mantan presiden direktur perusahaan, Emirsyah Satar, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Emirsyah terseret dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat yang melibatkan Airbus S.A.S dan Rolls-Royce Plc. Selain menetapkan Emirsyah, KPK menetapkan tersangka Soetikno Soedarjo, pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA), yang ditengarai sebagai pemilik sebenarnya (beneficial owner) Connaught International Pte, Ltd.

Baca: Emirsyah Jadi Tersangka, Ini Tanggapan MatahariMall

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan Emirsyah diduga menerima suap ketika sembilan tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Garuda Indonesia sejak 2005 hingga 2014. Suap disinyalir dilakukan lintas negara sehingga penyelidikan KPK yang dimulai pada pertengahan tahun lalu dilakukan lewat kerja sama intensif dengan Serious Fraud Office (SFO), Inggris dan Corrupt Practice Investigation Bureau (CPIB), Singapura.

"Saat ini kedua badan tersebut juga sedang melakukan penyidikan terhadap tersangka lain," kata Laode di Jakarta, 19 Januari 2017.

Baca: Temuan KPK Kasus Emirsyah Satar, Garuda dan Rolls-Royce

Laode menjelaskan, penyidik telah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk dugaan penyuapan dalam pengadaan pesawat Airbus dan mesin pesawat Rolls-Royce di Garuda Indonesia. Emirsyah diduga menerima suap berupa uang sebesar 1,2 juta euro dan US$ 180 ribu atau setara Rp 20 miliar, yang ditransfer secara bertahap dari Rolls-Royce melalui Soetikno Soedarjo sebagai perantara. Emirsyah juga ditengarai mendapatkan sejumlah barang senilai US$ 2 juta yang tersebar di Indonesia dan Singapura.

MAYA AYU PUSPITASARI | ABDUL MALIK

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

14 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya