TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Prasetio menyebut pasar dunia sudah banyak mengincar potensi bisnis perusahaan sehingga pihaknya akan terus melakukan upaya pengembangan pasar internasional.
"Potensi pasar kami sudah banyak permintaannya," katanya dalam kunjungan media ke pabrik pencetakan uang Peruri di Karawang Timur, Jawa Barat, Rabu, 18 Januari 2017.
Prasetio menuturkan pihaknya memang terus berupaya mengembangkan bisnisnya di kancah internasional. Hal itu sesuai dengan strategi yang dicanangkan perusahaan sejak 2016 untuk bisa menembus pasar regional dan luar regional.
"Hingga saat ini sudah ada sejumlah document security (dokumen berstandar keamanan) kita yang sudah masuk Asia Tengah dan Afrika. Permintaan Amerika Selatan dan Amerika Latin juga ada, Afrika juga banyak," katanya.
Menurut Prasetio, potensi pasar yang terbuka untuk bisnis Peruri cukup terbuka luas. Salah satu pendukung terbukanya pasar internasional adalah lantaran perusahaan itu tergabung dalam forum internasional sehingga telah dikenal pencapaiannya.
Namun, ia mengaku masih terus melakukan kajian sebelum menyetujui permintaan pasar internasional.
"Di depan mata pasarnya cukup terbuka luas, hanya kami enggak mau janji atau konfirmasi yang nanti berujung dengan tidak bisa deliver (memenuhi pesanan)," katanya.
Prasetio juga mengaku masih perlu meningkatkan kualitas produksi jika ingin memenuhi kebutuhan internasional.
"Tapi kami harus lihat lebih dalam, jangan sampai kita sudah investasi market-nya tidak mampu serap kebutuhan investasi," tuturnya.
Hingga saat ini, perusahaan pelat merah itu telah memiliki klien internasional seperti Filipina, Nepal, Sri Lanka dan Bhutan.
Permintaan pasar internasional, lanjut Prasetio, juga meliputi logam non uang seperti medali.
"Itu permintaannya banyak, dan kami harus meningkatkan kompetensi seperti itu. Singapura adalah salah satu tolok ukur kami karena punya industri yang cukup baik dan maju. Tolok ukur lainnya China, India dan Inggris," pungkasnya.
ANTARA
Berita terkait
BNI Terus Ekspansi Bisnis Global
7 Maret 2022
Kinerja perdagangan luar negeri awal tahun ini masih tumbuh positif sehingga mendorong kinerja global banking BNI.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Ekonomi RI Tumbuh Meski Global Sulit Diprediksi
5 Juli 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan kondisi perekonomian dunia masih diwarnai dengan ketidakpastian sehingga sulit diprediksi dan dikalkulasi.
Baca SelengkapnyaPaguyuban Gudeg Wijilan Bersiap Go International, Begini Caranya
6 Mei 2018
Para penjual gudeg di Jalan Wijilan, Kota Yogyakarta bertekad terus mengembangkan potensinya untuk menembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaSamsung Minta Maaf di RUPS, Saham Langsung Turun
26 Maret 2017
Samsul menyampaikan permohonan maaf kepada pemegang saham terkait skandal korupsi Presiden Direkturnya dan insiden Galaxy Note 7.
Baca Selengkapnya300 CEO Akan Hadiri IORA Business Summit 2017
3 Maret 2017
Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan IORA Business Summit (IBS) akan dihadiri lebih dari 300 CEO.
Baca Selengkapnya2017, Total Bor Enam Sumur di Blok Mahakam
1 Februari 2017
Kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada Desember 2017.
Baca SelengkapnyaToshiba Luncurkan Super Junction N-Channel Power MOSFET
20 Januari 2017
Toshiba Storage & Device Solutions Company, hari ini Jumat, 20 Januari 2017 meluncurkan super junction N-channel power MOSFETs 800V
Baca SelengkapnyaAnggrek Hitam Barito Selatan Diminati Singapura dan Malaysia
20 Januari 2017
Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang tumbuh di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sangat diminati oleh beberapa negara.
Baca SelengkapnyaEkspansi Bisnis Donald Trump di Indonesia
19 Januari 2017
Hary Tanoesoedibjo akan bertemu dengan putra Trump di Washington.
Perusahaan Jerman Cari Mitra
13 Januari 2017
Perusahaan asal Jerman, PT Zemag Clean Energy Techology GmbH sedang mencari mitra lokal untuk mengembangkan gasifikasi batubara di Indonesia.