Cetak Uang Baru, Begini Langkah Peruri Perkecil Kesalahan

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 19:15 WIB

Direktur Teknik Produksi Peruri, Subandrio dan Direktur Utama Peruri, Prasetio, masing-masing kedua dan ketiga dari kiri beserta jajaran direksi lainnya menunjukkan uang NKRI emisi 2016 kepada awak media di kawasan pabrik Peruri di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, 18 Januari 2017. TEMPO/Hisyam Luthfiana

TEMPO.CO, Karawang - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) berkomitmen untuk memperkecil kesalahan produksi uang NKRI edisi 2016. Prasetio, Direktur Utama Peruri mengaku saat ini kesalahan produksi uang kertas desain anyar itu mencapai 4 persen. Adapun kesalahan produksi uang logam mencapai 0,15 persen.

"Kami berupaya meminimalisir Zero Defect, yaitu miss print, miss cut dan miss count. Untuk menuju perusahaan bertaraf internasional, kesalahan produksi tidak boleh lebih dari 2 sampai 3 persen," kata Prasetio kepada wartawan di Pabrik Peruri, Kabupaten Karawang, Rabu, 18 Januari 2017.

Prasetio ingin kinerja peruri seperti pabrik uang asal Inggris De La Rue. Pabrik itu disebut-sebut sebagai pabrik uang terbaik di dunia. Kesalahan produksi pabrik itu amat minim, hanya 2 sampai 3 persen.

Kepala Divisi produksi Peruri Suhada Bahariawan mengatakan untuk meminimalisir kesalahan produksi, Peruri akan mengganti tenaga manusia di bagian pemeriksaan oleh mesin. Di Peruri, kata dia, setiap uang yang selesai dibuat akan diperiksa secara manual oleh 170 orang.

Mereka bertugas menyortir uang yang salah cetak, salah potong dan salah gambar. Setiap uang yang salah akan dicoret menggunakan spidol berwarna merah untuk dimusnahkan.

Berdasarkan pantauan Tempo, para pemeriksa kualitas ini kebanyakan perempuan. Dalam sehari, mereka bekerja selama 8 jam. "Seorang rata-rata bisa memeriksa 7 ribu lembar uang," kata Suhada.

Untuk lebih detail menyortir uang salah produksi, pemeriksaan manual itu dilakukan dua kali. Namun tahun ini 3 mesin baru akan menggantikan tugas para pemeriksa itu. "Karena mesin lebih akurat, tidak pernah lelah, lupa atau hilang konsentrasi," ucap seorang pegawai di bagian produksi.

Dalam satu bulan, Peruri bisa memproduksi uang kertas NKRI 2016 sebanyak 500 juta bilyet atau lembar. Pembuatan uang desain baru itu dimulai pada awal November 2016.

Tempo melihat langsung proses pembuatan uang NKRI 2016 itu. Lembaran kertas diprin dalam dua tahap. Proses print berlangsung selama 2 hari. Dalam satu lembar kertas yang disebut lembaran besar, terdiri dari 45 lembar uang. Lembaran besar lalu dipotong menjadi lembaran kecil oleh mesin khusus.

Di pabrik yang terletak di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel itu sebanyak 2.364 karyawan bekerja membuat uang kertas dan logam. "Mereka semua digeledah saat masuk dan keluar pabrik. Uang milik pribadi tidak boleh masuk pabrik. Kalau terbawa, hukuman menanti," ucap dia.

Sebagai perusahaan dengan keamanan yang ketat, Peruri merupakan satu - satunya perusahaan yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk membuat uang rupiah.
"Tidak ada perusahaan manapun di Indonesia yang mampu mencetak uang NKRI kecuali Peruri. Isu yang berkembang selama ini sama sekali tidak benar," ungkap Prasetio.

Prasetio mengatakan desain uang NKRI 2016 diputuskan setelah melalui musyawarah antara Bank Indonesia, Menteri Keuanga,n dan Peruri. Desain uang baru ditetapkan setelah melalui proses duskusi dan koreksi."Otoritasnya ada di tangan BI. Kami hanya pelaksana dan penerima tugas pembuatan uang rupiah," kata Prasetio.

Ia mengaku risih dengan kabar hoax yang menyebut jika uang NKRI edisi 2016 dibuat oleh pengusaha keturunan Cina bernama Jacobus Busono.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

1 Agustus 2023

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

Profil Dwina Septiani Wijaya kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Peruri oleh Erick Thohir

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

20 Agustus 2022

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

Proses mendesain hingga percetakan uang kertas baru dengan nominal mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000 ternyata memakan waktu cukup panjang.

Baca Selengkapnya

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

14 Agustus 2020

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

Pemerintah dinilai tidak cukup menarik utang dan memberikan stimulus fiskal untuk menghadapi pandemi Covid-19, wacana cetak uang kembali muncul.

Baca Selengkapnya

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

25 Oktober 2017

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan total iuran hingga September 2017 mencapai Rp 40 triliun.

Baca Selengkapnya

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

23 September 2017

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

Selain uang, Peruri memamerkan beberapa produk mereka lainnya, seperti logam mulia dan prangko di IBD Expo 2017.

Baca Selengkapnya

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

10 Juni 2017

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

Bank Indonesia Provinsi Bali akan membatasi jumlah penukaran uang pecahan kecil maksimal Rp 4,4 juta per orang

Baca Selengkapnya

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

7 Juni 2017

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan uang Rp 7,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

18 Mei 2017

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

Bank Indonesia menyiapkan uang tunai dalam jumlah besar pada Lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

18 Maret 2017

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Sekar PNRI) mendatangi KPK. Kedatangan Sekar PNRI ini untuk mendukung KPK membongkar korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

5 Februari 2017

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

PT Peruri menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan terafiliasi PT Peruri Sicpa Securink.

Baca Selengkapnya