Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi bertemu dengan para pengusaha gerai di Pacific Place Mall, Jakarta Selatan, 2 November 2016. Tempo/Angelina Anjar
TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan belum ada kepastian dalam arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden.
Mengenai kebijakan fiskal yang akan diambil oleh Trump, dia memperkirakan, akan terdapat perubahan terkait dengan pajak dan belanja. Dalam kebijakan perdagangan internasional, menurut Sri Mulyani, Amerika Serikat diperkirakan memberikan tarif tinggi bagi barang-barang yang masuk ke negara tersebut. Sedangkan untuk kebijakan moneter, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunganya, Fed Fund Rate, akibat ekspansi fiskal oleh Trump.
"Kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali tahun ini. Itu rencana minimal," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017. "Kami harus melihat ini sebagai suatu faktor yang harus diantisipasi dan dikelola secara hati-hati."
Sri Mulyani menjelaskan, jika Amerika menerapkan kebijakan ekspansi fiskal, inflasi akan mengalami tekanan ke atas. Dalam APBN 2017, inflasi dipatok cukup rendah, yakni 4 persen. "Ini saya anggap paling berisiko. Inflasi dan suku bunga internasional akan meningkat lebih tinggi. Namun kita justru mengasumsikan tingkat yang rendah."
Sri Mulyani juga menerangkan, apabila Trump benar-benar menerapkan kebijakan proteksionis dalam perdagangan internasional, pengaruhnya akan terlihat dari penurunan pajak penghasilan (PPh) dan bea masuk dari kegiatan ekspor-impor. "Kami perkirakan, perdagangan internasional dalam keseimbangan positif dan negatif," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.