Proyeksi Ekonomi 2017, Ini Beda Ramalan IMF dan Bank Dunia

Reporter

Selasa, 17 Januari 2017 08:49 WIB

Pemandangan gedung-gedung bertingkat di kawasan Jakarta usai hujan (8/1). Target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,4-6,9 persen pada tahun 2014 dinilai realistis. Hal ini terkait dengan kondisi ketidakstabilan global yang masih akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - IMF merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini untuk kawasan Asean 5, termasuk Indonesia. Ramalan IMF ini berbeda dengan Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan positif.

Investasi swasta menjadi catatan penting bagi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia dalam proyeksi perekonomian Indonesia tahun ini.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) Januari 2017, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan mencapai 4,9 persen. Perkiraan itu turun dari laporan WEO Oktober 2016, di mana pada tahun ini pertumbuhan ekonomi kawasan Asean 5 diproyeksikan tumbuh 5,1 persen.

“Revisi turun ini disumbang oleh Indonesia yang diperkirakan investasi swastanya akan tumbuh lebih rendah dari proyeksi awal dan Thailand yang berpotensi mengalami pelambatan dari sisi konsumsi dan pariwisata,” tulis IMF dalam laporannya, Senin, 16 Januari 2017.

Baca: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Genjot Industri


Sementara itu, secara umum proyeksi pertumbuhan ekonomi global tidak mengalami perubahan dari World Economic Outlook Oktober 2016. Saat ituproduk domestik bruto (PDB) pada 2017 diperkirakan tumbuh 3,4 persen dan berlanjut menjadi 3,6 persen pada 2018.

Adapun pertumbuhan ekonomi negara seperti China, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang diperkirakan meningkat. “Kami melihat, ekonomi dunia akan mendapat kecepatan baru tumbuh dalam jangka pendek. Tahun 2017 menjadi momentum pertumbuhan itu. Namun, di sisi lain ketidakpastian justru akan meningkat mulai tahun ini,” kata Obtsfed.

Baca: Bank Dunia Klaim Kemiskinan Global Turun 10 Persen


Obstfeld menambahkan, proyesi lebih kuat dan lebih akurat diperkirakan akan muncul dalam WEO April 2017. Pasalnya, para pelaku pasar dan IMF telah mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari rencana kebijakan ekonomi AS di bawah Donald Trump.

Apabila AS konsisten dengan kebijakan stimulus fiskal yang dijanjikan Trump pada masa kampanye, maka prospek pertumbuhan ekonomi negara berkembang berpotensi kembali mendapat tekanan ke bawah.

Proyeksi dari IMF ini berbanding terbalik dengan proyeksi yang diterbitkan oleh Bank Dunia, terutama terkait proyeksi PDB Indonesia.

Dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) Januari 2017, Naiknya investasi sektor swasta dan menguatnya kembali harga komoditas, diproyeksikan akan membuat sejumlah negara berkembang di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat pada 2017 dibandingkan tahun lalu.

Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 5,3 persen dan berlanjut menjadi 5,5 persen secara berturut-turut pada 2018 dan 2019 (lihat grafis).

Menanggapi proyeksi dua lembaga tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan perkembangan ekonomi global masih menunggu rencana kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang rencananya akan dilantik pada 20 Januari 2017 waktu setempat.

Aksi proteksionis yang digaungkan Trump pada kampanyenya bisa membatasi laju ekspor Indonesia ke AS. Namun, secara umum kinerja ekonomi AS membaik di semester kedua diiringi dengan adanya kepastian kenaikan Fed Fund Rate yang diperkirakan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Agus berharap pada tahun ini 2017 peran dalam pertumbuhan ekonomi tidak hanya dari konsumsi dalam negeri dan dari pemerintah, melainkam juga investasi swasta. "Pertumbuhan ekonomi 2017 seperti yang kami sampaikan di antara 5-5,4 persen."

BISNIS

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

12 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya