Hari ini Rupiah Diprediksi Rp 13.380-13.340 per dolar AS

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 17 Januari 2017 07:33 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Laju rupiah hari ini diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan melanjutkan penurunan di akhir pekan sebelumnya. Analis Senior dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan pelemahan ini merupakan imbas pelemahan poundsterling seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresia May yang tetap mengkonfirmasikan akan keluarnya Inggris dari Zona Eropa atau Brexit.

"Theresa menitikberatkan pada masalah imigrasi dan perbatasan sehingga memberikan imbas negatif pada sejumlah mata uang," ujar Reza Priyambada dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 17 Januari 2017.

Baca : Rupiah Diprediksi Stabil Meski Sentimen Hard Brexit Naik

Padahal dari dalam negeri terdapat sentimen positif yakni Badan Pusat Statistik yang mengumumkan kenaikan surplus neraca perdagangan US$ 992,1 juta pada Desember 2016 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 830 juta, dan kembali dinaikkannya peringkat ekuitas Indonesia oleh JP Morgan menjadi netral. Namun sentimen itu tidak banyak berpengaruh pada pergerakan rupiah.

"Penilaian belum cukup kuatnya sentimen yang ada untuk membalikan tren pelemahan rupiah membuatnya masih berada dalam fase pelemahan," kata Reza.

Pada perdagangan hari ini, Ia memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support 13.380 dan resisten 13.340 per dolar AS. "Kami pun kembali mengantisipasi akan terjadinya pelemahan lanjutan. Tetap cermati berbagai sentimen yang berpotensi membuat Rupiah melemah lebih lanjut," ungkap Reza.

Baca : Rupiah Menguat Tipis Menjadi Rp13.335

Laju dolar AS yang sebelumnya melemah mulai kembali terlihat lebih menguat. Sebelumnya, dalam pidato pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump tidak menjelaskan kebijakan ekonominya. Padahal, pergerakan dolar AS tidak hanya tergantung pada kebijakan moneter dari Bank Sentral AS, The Fed, tetapi juga kebijakan fiskal Trump.

Akan tetapi, penguatan dolar AS masih dapat diimbangi dengan kenaikan yen Jepang, karena merespons data kenaikan machinery orders tahunan, tertiary industry index, dan machine tool orders.

Mengutip dari kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah Senin kemarin melemah 46 poin atau 0,34 persen ke Rp 13.354, dibandingkan Jumat, 13 Januari lalu di 13.308.

DESTRIANITA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya