Desember 2016, Nilai Ekspor Indonesia Naik 15,57 Persen  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 16 Januari 2017 13:44 WIB

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto (tengah) menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 di Kantor Pusat BPS, Jakarta, 7 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik mengumumkan nilai ekspor Indonesia hingga Desember 2016 mencapai US$ 13,77 miliar.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 1,99 persen dibanding pada November 2016 secara bulanan (MoM), yang sebesar US$ 13,5 miliar. Demikian juga jika dibandingkan dengan Desember 2015 secara tahunan (YoY), ekspor meningkat 15,57 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan peningkatan ekspor pada Desember disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 1,13 persen dari US$ 12,4 miliar pada November 2016 menjadi US$ 12,54 miliar pada Desember 2016.

Baca: BI Prediksi Neraca Perdagangan Desember 2016 Surplus

Menurut Suhariyanto, untuk ekspor nonmigas, meski volume menurun dibanding pada 2015, masih terbantu karena nilainya ekspor meningkat. Hal tersebut menandakan bahwa secara umum harga ekspor nonmigas di pasar ekspor internasional mulai meningkat.

”Misalnya saja untuk kopra, palm oil, dan sebagainya. Jadi mulai ada peningkatan harga ekspor nonmigas di pasar internasional. Sebab, meski volume ekspornya turun, nilainya masih naik sebesar 1,13 persen,” ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers di Badan Pusat Statistik, Senin, 16 Januari 2017.

Baca: Proyeksi 2017, Harga Komoditas Energi Makin Melambung

Suhariyanto melanjutkan, nilai ekspor migas juga meningkat 11,66 persen dari US$ 1,1 miliar menjadi US$ 1,23 miliar. Kenaikan ekspor di sektor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 10,67 persen menjadi US$ 443,9 juta pada Desember 2016 dibanding November 2016 (MoM) US$ 401,1 juta.

Demikian juga untuk ekspor Industri pengolahan hasil minyak, naik 30,69 persen menjadi US$ 91,4 juta dibanding pada November 2016 sebesar US$ 69,9 juta (MoM). Ekspor gas juga naik 10,18 persen menjadi US$ 696,3 juta dibanding pada November 2016 (MoM), yang sebesar US$ 632 juta.

Adapun volume ekspor migas pada Desember 2016 untuk minyak mentah naik 16,21 persen dan hasil minyak naik 0,22 persen. Demikian juga untuk gas, naik 6,83 persen.

Harga minyak mentah Indonesia naik dari US$ 43,25 per barel pada November 2016 menjadi US$ 51,09 per barel pada Desember 2016. Meski demikian, secara kumulatif, pada periode Januari-Desember 2016, ekspor Indonesia turun 3,95 persen menjadi US$ 144,43 miliar dibanding pada periode Januari-Desember 2015, yang sebesar US$ 150,36 miliar.

Khusus untuk sektor nonmigas, secara tahunan Januari-Desember 2016 turun 0,34 persen menjadi US$ 131,35 miliar dibanding pada periode yang sama pada 2015 sebesar US$ 131,79 miliar.

DESTRIANITA



Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya