2016, Airbus Capai Target Pengiriman Pesawat 688 Unit

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 15 Januari 2017 16:19 WIB

Pengunjung melihat model terbaru pesawat Airbus A380 saat berlangsungnya pameran Aerospace Jepang di Tokyo, Jepang, 12 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Toulouse - Pabrikan pesawat asal Prancis, Airbus mengumumkan berhasil membukukan pengiriman sebanyak 688 unit kepada 82 pelanggan sepanjang tahun lalu. Angka itu naik 8 persen dari realisasi pada Tahun 2015 yang sebanyak 635 unit. Jumlah pengiriman pesawat komersial Airbus diklaim meningkat selama 14 tahun terakhir berturut-turut.

“Kami berhasil mencapai target di tengah kondisi yang penuh tantangan,” kata President of Airbus Commercial Aircraft dan Airbus Chief Operating Officer, Fabrice Brégier, dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 15 Januari 2017.

Baca : 2 Perusahaan Aerospace AS Bangun Pabrik di Bandung

Menurut Bregier, angka pengiriman tahun lalu meliputi 545 pesawat lorong tunggal A320, di mana 68 di antaranya merupakan A320neo, 66 pesawat A330, 49 pesawat A350 XWB dan 28 pesawat A380. Lebih dari 40 persen pengiriman pesawat lorong tunggal merupakan model A321 yang berukuran lebih besar.

Bregier mengatakan Airbus memperoleh 731 pesanan dari 51 pelanggan, termasuk delapan pelanggan baru. Total pesanan ini meliputi 607 pesawat lorong tunggal dan 124 pesawat berbadan lebar. Pada akhir 2016, backlog keseluruhan Airbus berada pada angka 6.874 pesawat, yang mencapai nilai US$ 1.018 miliar berdasarkan harga katalog.

“Kinerja operasional kami yang kuat, ditunjang oleh pasar yang besar dan memiliki ketertarikan tinggi untuk memesan maupun menerima pengiriman pesawat dalam berbagai ukuran,” ungkapnya.

Baca : PTDI Bekerjasama Dengan Industri Kedirgantaraan Korea

Airbus juga telah meningkatkan rata-rata harga katalog pesawatnya sebesar 1 persen di seluruh lini produk, efektif berlaku per 1 Januari 2017. Kenaikan harga ini telah dikalkulasikan sesuai dengan formula standar kenaikan Airbus selama periode Januari 2016 hingga Januari 2017, dengan turut memperhitungkan harga material bahan baku.

Airbus Commercial Aircraft Chief Operating Officer Customers, John Leahy, mengatakan, harga baru tahun ini diiringi dengan teknologi produk yang komprehensif dan hemat bahan bakar. “Kenaikan harga ini juga mencerminkan kepuasan pelanggan terhadap kombinasi unggul yang kami tawarkan dari segi kinerja, ekonomi operasi dan pengalaman penumpang,” ujarnya.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya