IHSG Perdagangan Besok Diperkirakan Masih Terkoreksi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 15 Januari 2017 12:44 WIB

Tamu undangan memperhatikan layar pergerakan index saham di Lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 26 Agustus 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan lagi, indeks mencatatkan penurunan 0,23% menjadi 5.441,50. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut hingga penutupan perdagangan akhir pekan kemarin. Pada Jumat, 13 Januari 2017, IHSG ditutup koreksi 0,37 persen di level 5.272,98. Asing mencatatkan aksi jual bersih (nett sell) Rp 364,61 miliar dari hari sebelumnya nett sell Rp 155,72 miliar.


Analis Senior dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pada perdagangan Senin esok, 16 Januari 2017, indeks diperkirakan masih akan mengalami koreksi, seiring masih adanya sentimen negatif dari pasar global, sedangkan dari dalam negeri sentimen positif masih minim.

"IHSG berpotensi melanjutkan penurunan. Tetapi kami berharap penurunan ini akan terbatas. Tetap waspadai sentimen yang bisa membawa IHSG turun lebih dalam," katanya dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 15 Januari 2017.

Baca : Bursa Efek Indonesia Akan Tambah Jumlah Efek Marjin

Menurut Reza, imbas pergerakan laju bursa saham global yang cenderung melemah pasca merespons pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tidak detail dalam mengelaborasi program-program pemerintahannya membuat IHSG cenderung turun. Ditambah lagi dengan adanya sentimen negatif dari penilaian laju inflasi bulanan pada Januari tahun ini yang berpotensi menembus angka 1 persen, yang akan dipicu oleh inflasi harga yang diatur pemerintah (administered prices).

Terutama kenaikan inflasi pada kenaikan tarif listrik, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) rokok, hingga kenaikan tarif pengurusan surat kendaraan bermotor.

Selain itu pelaku pasar juga dikhawatirkan adanya imbas aturan revisi beleid soal kegiatan usaha mineral dan batubara yang memperbolehkan ekspor mineral mentah khususnya jenis nikel dan bauksit. Hal tersebut membuat pelaku pasar memiliki penilaian akan turunnya harga komoditas dengan bertambahnya pasokan yang akhirnya turut menekan laju IHSG.

Baca : IHSG Dibuka Naik Tipis 0,12 Persen ke 5.299,05

Padahal sebenarnya Reza melihat masih adanya sentimen positif dari dalam negeri. Seperti perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan kredit akan berada di level 10 persen-12 persen lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 9 persen. Serta rencana aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan menambah jumlah daftar efek yang dapat ditransaksikan secara marjin menjadi 200 efek pada Februari 2017. Meski demikian, sentimen tersebut tidak cukup kuat mengangkat IHSG.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya