TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) merencanakan untuk menambah modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2018 mendatang.
"Target raihan dana IPO sekitar Rp500-Rp600 miliar, diharapkan melalui aksi korporasi itu perusahaan bisa masuk ke bank kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) II," ujar Presiden Direktur Bank BKE, Sasmaya Tuhuleley di Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.
Dalam peraturan Bank Indonesia, kegiatan perbankan dibagi berdasarkan modal inti yang dikelompokkan dalam empat kelompok usaha, BUKU 1 merupakan Bank dengan modal inti kurang dari Rp1 triliun, BUKU 2 dengan modal inti Rp1-Rp5 triliun, BUKU 3 dengan modal inti Rp5-Rp30 triliun, dan BUKU 4 dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
Saat ini, Sasmaya Tuhuleley mengemukakan bahwa saat ini modal inti perusahaan masih di bawah Rp1 triliun, salah satu cara untuk menambah modal itu yakni dengan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.
"Kami berencana untuk melepas saham ke publik sekitar 40 persen, jika pemegang saham juga turut menambah modal maka akan menambah bagus untuk Bank Bank Kesejahteraan Ekonomi," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemegang saham Bank Kesejahteraan Ekonomi saat ini yaitu PT Taspen, Dana Pesiun PT Jasindo, PT Recapital Advisor.
Tercatat per Desember 2016, aset BKE mencapai Rp3,17 triliun, kenaikan aset itu didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 33,58 persen. Laba bersih perusahaan pada periode itu juga meningkat 210 persen menjadi Rp44,44 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp14,30 miliar.
Sementara itu, kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) bersih sebesar 0,48 persen. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga pada Desember 2016 sebesar Rp2,46 triliun, meningkat dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,88 triliun.
ANTARA
Berita terkait
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?
6 jam lalu
PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.
Baca SelengkapnyaFreeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi
2 hari lalu
Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
3 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
10 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHarga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik
10 hari lalu
Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024
10 hari lalu
PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
11 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
17 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca Selengkapnya