Harga Cabai Tinggi, Kementan Sebut Petani Sengaja Menaikkan

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 18:54 WIB

Petani menunjukkan cabai rawit yang rusak di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, 6 Januari 2017. Dalam sepekan terakhir harga cabai rawit di Madura naik dari Rp80.000 per kg menjadi Rp100.000 per kg karena sebagian besar tanaman tersebut gagal panen akibat faktor cuaca. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengatakan ada petani cabai yang memang mematok harga tinggi saat ini. Para petani melakukannya untuk mengganti kerugian produksi yang terjadi di waktu sebelumnya.

Spudnik mengungkapkan hal ini usai berkunjung ke sejumlah wilayah di Pulau Jawa. "Saya tanya petani, kenapa hargamu Rp 70-80 ribu, dia jawab karena harga di Jakarta sedang mahal," kata Spudnik saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Januari 2017.

Spudnik menambahkan para petani yang ditemuinya meminta agar mereka menikmati harga cabai yang mahal ini. Mereka beralasan karena sebelumnya menjual cabai di harga Rp 10 ribu. "Jadi itu untuk menutup kerugian," katanya.

Baca: Panen Raya, Harga Cabai Rawit di Malang Tetap Mahal

Bahkan dari harga cabai rawit merah yang tengah tinggi ini, kata Spudnik, ada seorang petani yang ditemuinya bisa membeli sebuah mobil MPV. "Petani menikmati, tapi kami ingin petani untung dan konsumen juga untung," ucap Spudnik.

Selain masalah petani mengganti kerugian di waktu yang lalu, Spudnik mengatakan ada mekanisme supply and demand tidak berjalan dengan semestinya. "Jadi supply itu tidak berpengaruh lagi ke harga, supply aman," ujar Spudnik.

Ketika ditanyakan apakah ada spekulan yang bermain, Spudnik hal itu mungkin saja ada. Tapi dia menambahkan kalau dirinya tidak mau berburuk sangka soal itu. "Saya tidak mau suudzon, saya berharap yang namanya pasar ada sistem berjalan," tutur Spudnik.

Mengenai masalah supply dan demand ini, Spudnik membeberkan data pantauan harga cabai rawit merah oleh timnya di tiga pasar induk. Pantauan ini dilakukan sejak 9 Januari lalu sampai dengan 13 Januari 2017.

Misalnya di Pasar Induk Kramat Jati, pada 9 Januari pasokan cabai rawit merah 6 ton dengan harga Rp 90 ribu per kilogram. Namun pada 11 Januari dengan pasokan 11 ton, harga justru naik menjadi Rp 99 ribu per kilogram. "Siapa yang naikkin dan siapa yang nurunin? Saya tidak tahu," kata Spudnik.

Hal serupa juga terjadi di Pasar Induk Cibitung. Pada 10 Januari pasokan cabai rawit merah adalah 15 ton dengan harga Rp 88 ribu per kilogram, namun keesokan harinya dengan pasokan 30 ton, harganya justru naik menjadi Rp 95 ribu per kilogram.

Faktor terakhir yang menyebabkan harga cabai rawit merah naik adalah iklim. Menurut Spudnik, cuaca ekstrem di sejumlah wilayah membuat produksi terganggu. Iklim La Nina mengganggu pembungaan tanaman cabai dan membuat tanaman cenderung gugur serta pematangan buah yang tertunda.

DIKO OKTARA

Baca:
Operasi Pasar, Bulog Klaim Harga Cabai di Ponorogo Turun

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

27 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

12 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya