Produk Olahan Pertanian RI di Malaysia Capai Rp 10 Miliar

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 23:02 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (Permatani) Sumatera Utara membukukan nilai kontrak transaksi penjualan produk olahan pertanian dan perikanan di Malaysia Rp 10 miliar hingga Juni 2017.

Ketua Permatani Sumatera Utara Khairul Mahalli mengatakan, selama ini, mutu produk olahan pertanian dan perikanan dari Sumatera Utara bisa bersaing dengan negara-negara lain. Kendati demikian, yang menjadi masalah adalah pengemasan dan pemasaran. Produk yang dimaksud adalah makanan ringan dan kerajinan.

Pada tahun ini pihaknya akan fokus memasarkan produk ke Asia Tenggara. Sebagai langkah awal adalah pengapalan produk ke Asa Niaga Port Klang, Malaysia.

"Kami sudah mendapat kontrak permintaan Rp 10 miliar sampai akhir semester pertama tahun 2017. Produk yang kami ekspor ke sana berasal dari UMKM binaan 25 orang anggota Permatani Sumatera Utara. Kami membuka luas kesempatan bagi yang berminat,” kata Khairul seusai pelantikan pengurus DPD Permatani Sumatera Utara, Rabu, 11 Januari 2017.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk memasarkan produk, Permatani Sumatera Utara bekerja sama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara dan sejumlah asosiasi logistik, depo kontainer, serta truk.

“Kami ingin ekspor Sumatera Utara ke depan tak hanya komoditas mentah, tapi juga yang sudah bernilai tambah. Sumatera Utara harus berdaya saing. Kami juga akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membina petani, nelayan, dan peternak,” ujar Khairul.

Khairul menuturkan, memasarkan produk tersebut tidak dikenakan biaya. Kendati demikian, harus melalui pengecekan kualitas. Permatani Sumatera Utara menyediakan tim khusus untuk uji kualitas.

Tak hanya itu, Permatani Sumatera Utara juga mendorong berbagai produk tersebut memiliki sertifikat halal. “Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Permatani di seluruh Indonesia untuk melakukan barter, apa-apa saja yang dibutuhkan.”

Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengemukakan, pihaknya siap bekerja sama untuk meningkatkan ekspor produk bernilai tambah. Dia meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait serius membina usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM), terutama untuk pengemasan.

“Potensi produk pertanian, perkebunan, dan perikanan Sumatera Utara sangat besar. Tapi kalah di packaging dan pemasaran,” ucapnya.

BISNIS.COM


Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya