Waskita Karya Kantongi Kontrak Rp 2,7 Triliun

Reporter

Rabu, 11 Januari 2017 00:00 WIB

PT Waskita Karya. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengantongi nilai kontrak dari pengerjaan ruas Salatiga-Solo sepanjang 23 kilometer senilai Rp 2,17 triliun setelah PT Solo Ngawi Jaya selaku operator ruas tol Solo-Ngawi menunjuk PT Waskita Karya Tbk sebagai kontraktor pemenang ruas itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, hak konsesi ruas Salatiga-Solo yang menjadi bagian dari ruas Semarang-Solo ditangani PT Trans Marga Jateng (TMJ).

Pemerintah semula berencana membangun ruas tol Salatiga-Solo dengan skema Availability Payment, tapi akhirnya batal dan mengeluarkan surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menugaskan PT SNJ menggarap ruas tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap PT TMJ untuk meningkatkan kelayakan ruas tersebut.

Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno mengungkapkan panitia tender pembangunan jalan tol Semarang-Solo ruas Salatiga-Kartasura telah menetapkan PT Waskita Karya Tbk sebagai kontraktor dengan nilai kontrak mencapai Rp 2,7 triliun. Selain itu, menetapkan pemenang untuk Jasa Konsultansi Pengawasan Teknik Paket 1 PT Cipta Strada dan Paket 2 PT Eskapindo Matra.

Saat ini, emiten bersandi saham WSKT itu juga bertindak sebagai kontraktor tol Solo-Kertosono dengan nilai kontrak konstruksi Rp 5,37 triliun.

“Kami mengharapkan kepada kontraktor dan konsultan supervisi terpilih segera melakukan persiapan teknis setelah penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) per Senin, 9 Januari 2017,” katanya kepada Bisnis Selasa, 10 Januari 2017.

Segala bentuk percepatan perlu dilakukan mengingat komitmen pekerjaan kontraktor dan konsultan terpilih yang hanya memiliki waktu 18 bulan untuk menyelesaikan proyek jalan tol ini. Apalagi pengadaan lahan di ruas itu telah mencapai 87 persen.

Dengan penambahan lingkup tersebut, perseroan lanjutnya masih dalam pengkajian tambahan nilai investasi yang akan dikonversikan dalam bentuk kenaikan tarif. Tak hanya itu, konsesi tol yang semula ditetapkan selama 35 tahun berpotensi diperpanjang.

Komisaris Utama PT SNJ Waskito Pandu berpesan secara khusus kepada semua pihak terkait bahwa pengerjaan proyek ini akan rawan gesekan sosial masyarakat, baik dalam proses pembebasan lahan maupun tuntutan lain dari masyarakat yang sebelumnya dialami SNJ pada proyek jalan tol ruas Karanganyar-Ngawi.

“Kontraktor dan konsultan pengawas, selain wajib berkoordinasi ke dalam, juga harus aktif koordinasi dengan aparat dan unsur pemerintahan di area proyek pembangunan jalan tol tersebut,” ucapnya.

Ruas Semarang-Solo memiliki total panjang 72,64 kilometer dengan nilai investasi Rp 7,2 triliun yang dimiliki PT TMJ. Dalam tubuh anak usaha itu, kepemilikan JSMR sebagai pengendali sebesar 73,91 persen, sisanya dimiliki PT Astratel Nusantara 25 persen, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah 1,09 persen.

BISNIS.COM

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

4 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

7 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

7 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

28 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

29 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

44 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

23 Februari 2024

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

7 Januari 2024

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

3 Januari 2024

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

Selain sistem konstruksi bangunan yang diwajibkan Pemerintah Jepang, sistem peringatan dini diterapkan sehingga meminimalisasi korban gempa bumi.

Baca Selengkapnya