TEMPO.CO, Detroit - Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp mengumumkan akan menambah investasinya sebesar US$ 10 miliar selama lima tahun ke depan di Amerika Serikat (AS). Pengumuman itu disampaikan Toyota di pameran mobil Detroit Auto Show 2017.
Rencana investasi Toyota diumumkan beberapa hari setelah Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengkritik rencana Toyota untuk membangun pabrik produksi Toyota Corolla di Meksiko kemudian akan diekspor ke Amerika Serikat.
Toyota mengalirkan sebagian besar dana investasi itu untuk meningkatkan pabrik perakitan, menurut Amanda Sawyer Roark juru bicara Toyota kepada AFP. "Investasi juga mencakup kantor pusat baru kami di Plano serta penelitian kendaraan otonom dan robotika," katanya.
Kendati demikian, perusahaan menolak untuk mengatakan bahwa investasi itu akan menciptakan lapangan kerja baru.
Toyota sebagai produsen mobil terbesar di dunia, mempekerjakan 40 ribu orang di AS, sebanyak 5.000 di antaranya direkrut dalam lima tahun terakhir. Kamis pekan lalu, Trump mencuit tentang rencana investasi Toyota di Meksiko dengan mengatakan, "NO WAY! Bangun pabrik di AS atau bayar pajak perbatasan besar".
Ancaman Trump melalui Twitter, membuat industri otomotif asal Jepang cemas sehingga harga saham Toyota pun turun di Bursa Efek Tokyo.
Toyota kemudian menanggapi hal itu dengan meningkatkan investasinya di AS. "Dengan lebih dari US$ 21,9 miliar investasi langsung di AS, Toyota berharap bisa bekerja sama dengan Trump untuk melayani kepentingan terbaik dari konsumen dan industri otomotif," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Selain Toyota, Trump juga mengkritik General Motors dan Ford terkait relokasi fasilitas produksi ke Meksiko untuk mengambil keuntungan dari tenaga kerja lebih murah di bawah aturan perdagangan bebas.
Ford pada pekan lalu membatalkan investasi US$ 1,6 miliar di Meksiko kemudian mengatakan akan menghidupkan kembali dua kendaraan ikonik Amerika, Bronco dan Ranger pickup, di pabrik Michigan.
