Realisasi Program Kapal Nelayan 2016 Baru Tercapai Separuh

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 18:52 WIB

Nelayan Sendang Biru, Malang tak melaut. Kapal bersandar di dermaga menunggu cuaca baik. TEMPO/Eko Widianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan baru membangun 725 kapal perikanan untuk nelayan berukuran 5-30 gross tonnage (GT) melalui 60 galangan nasional, dengan 170 koperasi penerima telah tervalidasi. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu, yakni 1.322 unit kapal. Artinya, baru 54,84 persen unit yang terbangun. Adapun realisasinya baru 81 kapal yang didistribusikan ke nelayan dan 125 kapal siap dikirimkan.

Baca: Cuaca Buruk, Nelayan Muara Gembong Beralih Jadi Pemulung

"Kalau masih ada yang belum dapat atau masih ada kapal yang kurang, ini akan kami kejar dalam 2017 ini, sehingga bisa terpenuhi targetnya,” ujar pelaksana tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 5 Januari 2017.

Zulficar beralasan tak tercapainya target karena proses pengadaan kapal tersebut dilakukan melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan menggunakan sistem e-katalog, sehingga pengadaannya lebih ketat.

Baca: Menit-menit Menegangkan Saat Kapal Zahro Express Terbakar

Adapun pengadaan kapal ini dilakukan melalui 48 galangan nasional dengan 170 koperasi penerima yang telah tervalidasi, dengan 25 desain kapal. "Prosesnya ketat karena kami memakai e-katalog yang lebih transparan, sehingga yang terbangun 2016 ini 725 kapal. Kalau dibanding target, ini tidak tercapai. Tapi sejarah di Indonesia, ini sejarah yang besar membangun 725 kapal,” ucap Zulficar.

Baca: KKP Serap 96,9 Persen Anggaran Tahun Ini

Sebanyak 725 kapal yang telah dibangun tersebut memiliki ukuran yang berbeda, antara lain terdiri atas 396 unit dengan ukuran di bawah 5 GT, 133 unit ukuran 5 GT, 134 unit ukuran 10 GT, 44 unit ukuran 20 GT, dan 18 unit ukuran 30 GT.

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Minhadi Noersjamsu menambahkan, 725 kapal yang sudah dibangun itu menghabiskan total anggaran mencapai Rp 400 miliar.

Baca: Kapal Sawit Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi

Dia mengatakan belum tersalurnya semua bantuan kapal karena adanya faktor teknis, seperti kemampuan pendanaan galangan kapal yang minim, sumber daya manusia yang terbatas, dan faktor cuaca.

“Kemarin itu banyak permasalahannya. Dari modal, SDM, material bangunan, sampai cuaca," kata Minhadi.

DESTRIANITA


Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

6 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

14 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

24 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya