IHSG Diprediksi Melanjutkan Penguatan  

Kamis, 5 Januari 2017 08:37 WIB

Papan Indeks Harga Saham Gabungan di Bank Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (7/10). Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia dibuka melemah 1,678 persen atau 27,673 poin ke level 1.621,066. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Analis senior dari Binaartha Securities Reza Priyambada memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan melanjutkan penguatan. Indeks akan bergerak pada kisaran support 5.326 dan resisten 5.352. "IHSG bisa naik reversal di tengah-tengah tren penurunan," kata Reza, seperti dikutip dari pesan tertulisnya, Kamis, 5 Januari 2016.

Indeks diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 5.326 dan resisten 5.352. "IHSG bisa naik reversal di tengah-tengah tren penurunan," kata Reza.

Oleh karena itu, menurut Reza, diperlukan konfirmasi lanjutan untuk memastikan perubahan positif ini tidak akan berbalik melemah, dan bahkan membuat tren baru. "Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, masih ada utang gap di 5.112-5.139. Karena itu waspadai dan perhatikan setiap sentimen yang bisa menurunkan IHSG di kisaran level tersebut.”

Pada perdagangan kemarin, Rabu, 4 Januari 2017, IHSG ditutup menguat 0,48 persen ke level 5.301,18, setelah bergerak pada kisaran 5.249,23-5.312,95. Pergerakan IHSG yang di awal perdagangan masih cenderung flat dan diselingi pelemahan. Namun secara perlahan mulai menunjukan adanya perbaikan seiring meningkatnya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya.

Transaksi kemarin melibatkan perdagangan 7,3 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,53 triliun. Meski demikian, asing kembali melakukan aksi jual bersih atau nett sell baik di pasar reguler, tunai atau negosiasi Rp 334,52 miliar.

Dari sepuluh indeks sektoral di bursa efek, empat sektor melemah, dengan sektor paling tertekan aneka industri yang melemah -2,5 persen, disusul sektor pertambangan -1,2 persen. Sedangkan sektor properti dan konsumer kompak menguat 1,9 persen.

Saham-saham yang melemah sebelumnya seperti INTP, UNTR, HMSP, LPPF, dan beberapa saham big caps lainnya, kembali diborong pelaku pasar sehingga menopang penguatan IHSG.

Meski demikian, perlu diwaspadai adanya aksi ambil untung atau profit taking dengan memanfaatkan penguatan sebelumnya. "IHSG masih dalam tren pelemahan yang bisa berlanjut akibat profit taking," ucap Reza.

Reza menambahkan, pada perdagangan besok, IHSG akan digerakkan oleh sentimen antara lain mulai menguatnya laju Rupiah dan progress tax amnesty. Adapun realisasi uang tebusan program amnesti pajak berdasarkan penerimaan surat setoran pajak (SSP) hingga 2 Januari 2017 mencapai Rp 107 triliun atau sekitar 64,8 persen dari target Rp 165 triliun.

Dari luar negeri, sentimen akan digerakkan imbas penguatan sejumlah bursa saham Asia yang mampu menghalau sentimen negatif dari masih adanya aksi jual asing dan mulai adanya pembalikan arah melemah saham-saham tambang yang sebelumnya menjadi pemimpin penguatan indeks sektoral.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya