BKPM Waspadai Penguatan Dolar Pengaruhi Iklim Investasi  

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 00:00 WIB

Ilustrasi bursa efek Amerika dan nilai mata uang dollar Amerika. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan Indonesia harus terus menggenjot pertumbuhan investasi di 2017. Investasi menjadi faktor utama yang perlu dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi selain faktor konsumsi, ekspor, dan belanja pemerintah.

Lembong mengatakan tahun ini ada risiko yang harus dihadapi dalam membangun iklim investasi di dalam negeri, yaitu terkait dengan tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Akibat hal tersebut nilai tukar rupiah menjadi tertekan. Hal ini terjadi juga pada negara-negara lain di dunia, termasuk Cina, Jepang, dan negara di Eropa. "Menguatnya kurs dolar ini menjadi tantangan sekaligus peluang, tergantung bagaimana kita memanfaatkan," ujar dia di Pacific Place, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017.

Lembong mencontohkan, saat ini, pertumbuhan ekspor Indonesia tengah jalan di tempat. "Ekonomi kita pincang karena hal itu, tapi menurut kami, kalau benar karena kebijakan Trump dolar menanjak, ekspor akan jalan lagi."

Lembong menjelaskan, dengan keperkasaan dolar, maka barang-barang ekspor asal Indonesia akan menjadi lebih murah. "Ditambah lagi perekonomian AS akan mengalami akselerasi, tingkat konsumsi masyarakat di sana bertambah," katanya.

Baca juga:
Penyebab Berita Hoax Beredar: Masyarakat Kurang Banyak Baca
Ussy dan Andhika Unggah Foto Mesra di Korea, Netizen Iri

Karena itu, lanjut Lembong, strategi perekonomian nasional harus segera berorientasi pada sektor ekspor. Tak hanya ekspor barang, melainkan juga ekspor jasa. "Sektor jasa kita akan naik terus proporsinya terhadap PDB, tapi kita juga akan genjot yang lain dari manufaktur dan pertanian," ujarnya.

Sektor jasa yang digadang-gadang akan menjadi unggulan, kata Lembong, adalah sektor pariwisata. "Kita akan memfokuskan investasi ke sana," katanya. Peluang lain juga bisa didapat Indonesia dengan memanfaatkan penguatan dolar AS. "Kurs yen Jepang, misalnya, sekarang melemah 12 persen terhadap dolar sehingga wisatawan Jepang kalau mau ke Hawai jadi lebih mahal, maka Indonesia akan jadi lebih atraktif," tuturnya. Peluang yang sama juga dapat digali dari negara lain, seperti Cina dan Korea Selatan.

Meskipun demikian, Lembong tak menampik penguatan dolar juga berpengaruh negatif terhadap rupiah yang melemah. Hal ini juga dapat berpengaruh pada investor. "Untuk mempertahankannya, ya, tadi itu, kita manfaatkan sektor ekspor yang menjanjikan devisa," ucap Lembong.

Jika terjadi guncangan terhadap rupiah, Lembong meyakini hal itu hanya bersifat sementara. "Prospektif jangka panjang kita baik, kepercayaan investor melihat outlook kita juga naik," ujarnya.

Baca juga:
Sosok Putih Diduga Hantu Terekam Kamera CCTV di Spanyol
Meneropong Cinta di 2017 Lewat Zodiak

Lembong berharap Indonesia tak melewatkan momentum ini untuk ikut berlomba menarik investasi. "Kita harus jaga kestabilan, wow faktornya harus ada, dan teruskan momentum reformasi perekonomian," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

15 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

18 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

21 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya