Diminta Ambil Alih Pelayaran ke Tidung, Pelni Kesulitan

Rabu, 4 Januari 2017 15:59 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayaran, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), menyebutkan ada sejumlah kendala dalam mengambil alih layanan pelayaran ke Pulau Tidung. Kendala itu terkait dengan jenis pelabuhan yang masih bersifat tradisional.

"Kedalaman untuk bersandar di sana hanya dua meter, sementara kapal kami membutuhkan kedalaman empat meter," ujar Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Elfien Goentoro dalam konferensi pers di kantornya, di Gajah Mada, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017.

Pernyataan tersebut merespons tugas pengambilalihan layanan pelayaran ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dari Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke. Ketidakcocokan antara kondisi pelabuhan dan karakteristik kapal yang dimiliki perseroan, menurut Elfien, terlihat dari perbedaan jenis kapal yang biasa dioperasikan perusahaan, yakni kapal besar dari besi dan baja. “Sementara di sana kapal kecil."

Untuk itu, perseroan pun telah melakukan survei langsung ke Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke; dan Pelabuhan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. "Kami sudah lakukan survei untuk trayek itu," ucap Elfien.

Sehingga, menurut Elfien, saat ini kapal-kapal milik perseroan belum memenuhi kualifikasi untuk berlayar di rute itu, khususnya terkait dengan kesulitan ketika berlabuh atau bersandar di pelabuhan. "Memang sempit dan dangkal ya, kalaupun bisa harus berpindah ke kapal kecil untuk merapat," ujar dia. Namun hal itu berisiko pada keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjuk PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry untuk masuk sebagai operator menyediakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta. Keputusan itu diambil sebagai evaluasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi laut di sana, seusai kecelakaan terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Ahad lalu.

Seperti diketahui saat ini operator kapal di pelabuhan itu didominasi oleh kapal milik rakyat. "Kami menunjuk Pelni dan ASDP untuk menggantikan atau bersamaan dengan kapal rakyat, sehingga pelayanan, keamanan, dan kenyamanan kapal yang ada di sana meningkat," ujar Budi, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

29 hari lalu

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

36 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

38 hari lalu

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

Imbas dari terbakarnya corong pembuangan kapal pesiar Carnival Freedom dua pelayaran berikutnya dibatalkan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

49 hari lalu

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

Kemenhubmenyediakan 47.194 tiket untuk mudik gratis menggunakan kapal laut. Penumpang diminta menghubungi operator kapal.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

20 Februari 2024

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut maksimal 2,5 meter di perairan Indonesia Tengah. Patut jadi perhatian pelaut.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

15 Februari 2024

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

Peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, ditujukan BMKG untuk masyarakat pesisir dan pelaut.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

14 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

10 Februari 2024

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

4 Februari 2024

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

BMKG memperkirakan gelombang laut meninggi di sejumlah daerah sejak hari ini hingga 5 Februari 2024 besok. Peringatan dini untuk pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

27 Januari 2024

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

Kapal pesiar Icon of The Seas Royal Caribbean mulai berlayar pada Sabtu, 27 Januari 2024

Baca Selengkapnya